P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Gambar tema oleh Igniel

Berbagi dengan menulis #weewblog

Wikipedia

Hasil penelusuran

Cari Blog Ini

Search Bar

Muhassabah Diri


Merenung
Merenung?? pastilah Anda pernah mengalaminya. Merenung atau yang sering kita sebut 'Evaluasi Diri' ini sering dilakukan seseorang jika ia mengalami permasalahan dalam hidupnya. Tapi tahukah Anda, jika merenung untuk suatu masalah itu dapat menjadikan anda menyesal?? Ya, itu bisa terjadi jika tidak ada solusi dari permasalahan yang Anda alami dan waktu Anda hanya akan terbuang sia-sia. Namun, merenung juga bisa menjadi solusi permasalahan. Why?? Karena kadang solusi itu datang jika kita berkonsentrasi pada suatu masalah secara mendalam. Dengan melakukan evaluasi terhadap suatu permasalahan, satu per satu solusi akan datang dengan sendirinya. Jika tidak percaya silahkan Anda buktikan sendiri. Trust me!

Saat perenungan menjadi sebuah keseharian, alangkah baiknya jika itu dilakukan dengan cara yang benar, sesuai dengan apa yang diperintahkan Rasulullah shallahu'alaihi wassalam. Dalam Islam istilah merenung bisa disebut dengan "Muhassabah". Secara istilah muhassabah adalah perbuatan yang dilakukan untuk menghisab atau mengevaluasi amalan yang telah dilakukan oleh seorang muslim dalam kehidupannya. Evaluasi tersebut lebih berorientasi terhadap amalan-amalan yang akan dibawa ke dalam kehidupan setelah mati.

Dalam sebuah hadits disebutkan.
Dari Syadad bin Aus radhiallahu'anhu, dari Rasulullah shallahu'alaihi wassalam, bahwa beliau berkata, "Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah subhanallahu wata'ala." (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan").

Lalu apa yang harus kita lakukan setelah melakukan muhassabah?? Hal yang perlu dilakukan adalah menjadikan apa yang Anda evaluasi menjadi sebuah solusi, yang dapat memotivasi diri Anda untuk bisa beramal lebih baik di hari berikutnya. Kemudian kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan di hari itu Anda ikhlaskan, dengan cara memohon ampunan kepada Allah subhanallahu wata'ala atas semua kesalahan yang Anda lakukan. Dengan begitu Anda akan lebih siap untuk menyambut hari berikutnya dengan lebih semangat, karena tidak ada beban permasalahan lagi dalam pundak Anda. Sehingga Anda akan mengalami perbaikan amal.

Satu hal lagi yang patut anda ketahui, bahwa kehidupan di dunia ini tidak akan berlangsung lama. Kehidupan rata-rata manusia di zaman ini hanya sekitar 60-70 tahun, jadi manfaatkanlah sebaik mungkin apa yang dianugerahkan Allah subhanallahu wata'ala, sehingga Anda tidak menyesal di kemudian hari.

Penulis juga bermuhassabah diri dari apa yang penulis lakukan. Kebenaran hanya datang dari Allah subhanallahu wata'ala. Wallahu'alam bishshawab.

Baca Juga
Wahyudi Eko
Berbagi dengan menulis

Related Post

Posting Komentar