P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Kisah Jason dan Atha Pemenang The Best Hacker and Hustler di Telkomsel IndonesiaNEXT 2025

Featured Image

Pencapaian Mahasiswa di IndonesiaNEXT 2025

Dua mahasiswa dari jurusan Business Information Technology di Binus University, Atha Marcella dan Jason Emmanuel, berhasil mencuri perhatian dalam ajang IndonesiaNEXT Summit 2025 yang diselenggarakan oleh Telkomsel dengan tema "AI Sharpening Youths". Acara puncak digelar di Jakarta pada 18 September 2025, di mana Atha dinobatkan sebagai The Best Hustler, sedangkan Jason meraih gelar The Best Hacker berkat inovasi dan keterampilan digital mereka. Sementara itu, Khoiru Rizki B.A. dari Universitas Negeri Surabaya menjadi pemenang untuk kategori The Best Hipster.

IndonesiaNEXT merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel yang fokus pada pengembangan talenta muda digital di Indonesia. Penyelenggaraan ke-9 ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan membuka peluang baru bagi generasi muda agar dapat memenuhi kebutuhan industri digital sekaligus mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.

Program ini dirancang untuk mencari dan mengembangkan talenta digital yang dibagi dalam tiga peran utama, yaitu Hustler, Hacker, dan Hipster. Berikut penjelasan mengenai masing-masing peran tersebut:

  • Hustler: Dikenal sebagai ahli strategi dan komunikasi. Mereka memiliki semangat juang tinggi, cakap dalam berjualan ide, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
  • Hacker: Sebagai pemecah masalah atau problem solver. Hacker memiliki kemampuan coding, mengulik sistem, dan menemukan solusi teknis.
  • Hipster: Bertindak sebagai otak kreatif dan visioner. Mereka pandai membungkus ide menjadi sesuatu yang menarik, serta peka terhadap tren dan memiliki nilai estetika tinggi.

Proses Seleksi dan Pengembangan Talent

Jason Emmanuel menjelaskan bahwa IndonesiaNEXT 2025 dimulai sejak Desember 2024 dengan partisipasi sebanyak 9.692 peserta. Peserta berasal dari berbagai jurusan, mulai dari D3 hingga S2. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.000 peserta terpilih untuk mengikuti pelatihan digital, lalu 300 peserta terbaik menjalani behavioral assessment. Setelahnya, 300 peserta tersebut mengikuti sertifikasi yang dirancang sesuai kebutuhan industri digital saat ini.

Selanjutnya, 300 peserta tersebut diseleksi lagi menjadi 99 orang. Di tahap ini, peserta dibagi ke dalam tim dengan masing-masing anggota memiliki peran sebagai Hacker, Hustler, atau Hipster. Tim-tim ini dibentuk secara acak, terdiri dari tiga orang dengan peran masing-masing.

Atha Marcella menjelaskan bahwa setelah kelompok terbentuk, setiap anggota akan ditentukan perannya. Ia sendiri terpilih menjadi Hustler, yang bertugas dalam bagian branding, marketing, dan cara reach out user. Sementara itu, Hipster bertugas pada bagian desain, dan Hacker di bagian developer aplikasi.

Pada top 99, 33 tim diminta untuk membuat ide dan mempresentasikan di depan juri mengenai aplikasi yang ingin dirancang. Setelah itu, 24 tim terpilih dibawa ke Jakarta. Di tahap ini, ada dua assignment, yaitu group assignment dan individual assignment. Group assignment melibatkan presentasi ide atau rencana di depan mentor, sementara individual assignment menilai performa peserta secara personal.

Setelah top 24, peserta dikerucutkan kembali menjadi top 9 atau tiga tim terbaik. Di tahap ini, peserta bersaing untuk menjadi best dalam peran masing-masing, seperti best hacker, best hipster, dan best hustler.

Aplikasi yang Dikembangkan

Jason dan Atha berhasil mengembangkan dua aplikasi inovatif selama proses seleksi. Berikut penjelasan mengenai kedua aplikasi tersebut:

PennyWise (Pencatatan Keuangan Pintar)
Aplikasi ini dikembangkan oleh Jason sebagai Hacker, bersama Azzalia sebagai Hipster dan Abir sebagai Hustler. PennyWise adalah aplikasi manajemen keuangan pintar yang ditujukan untuk Gen Z, dengan fitur chatbot AI yang terdiri dari lima karakter yang terspesialisasi. Aplikasi ini juga memiliki sistem identifikasi struk pembayaran, smart insight, prediksi keuangan, dan life consultant.

Synca (Penerjemah Suara menjadi Bahasa Isyarat)
Atha sebagai Hustler, bersama Rizqi sebagai Hipster dan Raka sebagai Hacker, mengembangkan aplikasi Synca. Aplikasi ini mampu menerjemahkan suara menjadi bahasa isyarat, sangat berguna bagi tunawicara atau tunarungu. Selain itu, Synca juga menyediakan fitur summarization dan bisa dijalankan secara latar belakang.

Kesempatan Berharga dan Peran Telkomsel

Atha dan Jason menyampaikan apresiasi terhadap kesempatan yang diberikan oleh IndonesiaNEXT. Program ini memberikan banyak pengalaman baru, seperti sertifikasi, mentorship, dan pelatihan skill. Selain itu, mereka juga mengapresiasi Telkomsel yang telah memperkenalkan program ini sebagai wadah untuk mengembangkan inovasi teknologi.

VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, menyatakan bahwa IndonesiaNEXT bertujuan untuk meningkatkan daya saing generasi muda Indonesia melalui pemanfaatan teknologi AI. Dengan dukungan yang tepat, talenta digital di Indonesia dapat mengakselerasi pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.