P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Lhokseumawe Raup Rp 1,8 Miliar dari Opsen PKB, Perusahaan Diminta Beralih ke Pelat BL

Lhokseumawe Raup Rp 1,8 Miliar dari Opsen PKB, Perusahaan Diminta Beralih ke Pelat BL

Pemkot Lhokseumawe Dorong Penggunaan Plat BL untuk Tingkatkan PAD

Pemerintah Kota Lhokseumawe kini gencar meminta seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut untuk menggunakan kendaraan dengan plat nomor BL. Langkah ini dilakukan karena pajak kendaraan dinilai menjadi salah satu sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat penting bagi perekonomian kota.

Asisten I Setda Kota Lhokseumawe, M Maxalmina SH MH, menjelaskan bahwa dari Januari hingga September 2025, pendapatan dari Opsen PKB (Opsen yang dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok PKB sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan) mencapai Rp 1,8 miliar. Hal ini menunjukkan potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan PAD kota.

"Olsen PKB adalah salah satu sumber pendapatan yang sangat signifikan," ujarnya.

Namun, masih banyak kendaraan milik warga Kota Lhokseumawe yang menggunakan plat nomor dari luar Aceh. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat segera beralih ke plat BL. Meski imbauan ini bersifat tidak wajib, pihak pemkot berharap masyarakat dapat mematuhi rekomendasi tersebut.

Selain itu, pihak pemkot juga menemukan bahwa banyak perusahaan yang beroperasi di Lhokseumawe masih menggunakan kendaraan operasional dengan plat nomor non-BL. Oleh karena itu, mereka secara tegas meminta perusahaan-perusahaan tersebut untuk segera beralih ke plat BL.

"Kita sedang meminta petunjuk dari pimpinan guna menindaklanjuti hal ini, agar kedepannya ada aturan yang mengikat agar kendaraan operasional perusahaan harus menggunakan plat BL," katanya.

Menurut M Maxalmina, langkah ini sangat penting dalam upaya meningkatkan PAD, terutama dari sektor Opsen PKB. Selain itu, penggunaan plat BL juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap penerimaan pajak daerah.

Tindakan Serupa di Wilayah Lain

Beberapa waktu lalu, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, melakukan langkah serupa dengan menghentikan kendaraan berplat BL yang melintas di wilayah provinsi tersebut. Sopir truk pengangkut barang yang menggunakan nomor kendaraan Aceh diminta mengganti plat dengan BK agar pendapatan pajak daerah dapat meningkat.

Aksi gubernur ini mendapat berbagai respons dari berbagai pihak di Aceh, termasuk kalangan pebisnis dan masyarakat setempat. Namun, pihak pemkot Lhokseumawe tetap berkomitmen untuk terus mendorong penggunaan plat BL sebagai bagian dari strategi peningkatan PAD.

Upaya Pemkot dalam Menyosialisasikan Plat BL

Untuk mempercepat proses peralihan plat kendaraan, pihak pemkot telah membuat beberapa baliho dan spanduk yang dipasang di lokasi strategis di Kota Lhokseumawe. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan plat BL.

Selain itu, pihak pemkot juga berencana untuk melakukan sosialisasi lebih lanjut melalui berbagai media dan forum diskusi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dan perusahaan dapat lebih memahami manfaat serta keuntungan dari penggunaan plat BL.

Kedepan, Apa yang Harus Dilakukan?

Pemkot Lhokseumawe berharap, dengan adanya imbauan dan sosialisasi yang terus-menerus, masyarakat dan perusahaan dapat segera beralih ke plat BL. Selain itu, pihaknya juga berupaya untuk merancang kebijakan yang lebih tegas jika diperlukan.

Langkah-langkah ini diharapkan mampu membantu meningkatkan PAD kota, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, Lhokseumawe bisa terus berkembang dan menjadi kota yang mandiri secara ekonomi.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.