
Bintang Kickboxing Tiongkok yang Berambisi Menjadi Raja
Liu Mengyang, bintang kickboxing asal Tiongkok, telah menunjukkan ketangguhannya di panggung internasional. Meskipun sudah mencatatkan prestasi yang mengesankan, ia percaya bahwa momen terbaiknya masih ada di depan. Pada Jumat, 26 September, Liu kembali ke Bangkok, Thailand, dalam ajang ONE Friday Fights 126, untuk bertarung melawan Shadow Singha Mawynn, petarung peringkat #3 di kelas featherweight Muay Thai.
Pertandingan ini berlangsung setelah adanya perubahan lawan. Awalnya, Liu dijadwalkan menghadapi Tawanchai PK Saenchai, juara dunia ONE Featherweight Muay Thai. Namun, cedera memaksa megabintang Thailand tersebut mundur dari pertandingan. Perubahan ini tidak mengurangi semangat Liu. Justru, ia semakin fokus untuk membuktikan kemampuannya dan memberi pesan bagi lawan-lawannya.
Liu menyampaikan rasa kecewanya atas mundurnya Tawanchai, tetapi ia juga mengakui bahwa hal itu menunjukkan betapa besar tekanan yang dihadapinya. Ia berkata: "Saya sedikit kecewa Tawanchai mundur dari pertarungan. Saya tak menyangka bahwa saya jadi ancaman sebegitunya hingga dia harus berlatih keras bahkan mencederai diri sendiri. Saya hanya ingin mengatakan 'Santai saja, ini adalah olahraga, kalah adalah hal biasa.' Saya harap dia segera pulih."
Ia juga menjelaskan bahwa ia tidak melihat perbedaan antara Shadow dan lawan lainnya. Baginya, setiap pertandingan adalah kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ia berlatih seperti itu adalah pertandingan terpenting dalam karier. Ia selalu melihat lawan sebagai yang terkuat yang pernah ia hadapi.
Kemenangan yang Memperkuat Keyakinan
Debut Liu di ONE Friday Fights 92 pada Desember lalu menjadi awal yang mengesankan. Dalam pertandingan tersebut, ia berhasil mengalahkan Masaaki Noiri, yang kini menjadi Juara Dunia ONE Interim Featherweight Kickboxing. Banyak orang menganggap kemenangan itu sebagai keberuntungan, namun Liu segera menepis anggapan tersebut.
Ia mengatakan: "Saya melihat banyak komentar yang mengatakan bahwa saya mengalahkan Noiri secara beruntung. Saya rasa tidak, saya berhasil karena ada tim terbaik di belakang saya. Seperti halnya melawan Shadow kali ini, saya punya strategi terhebat dan akan mengejutkan dunia sekali lagi. Saya tidak membangun kepercayaan diri hanya dengan mengalahkan Noiri atau siapapun. Saya yakin karena punya tim pelatih terbaik. Noiri hanyalah bagian kecil dari karier saya."
Shadow Singha Mawynn datang dengan catatan enam kemenangan beruntun, termasuk knockout ronde kedua atas Bampara Kouyate di ONE Fight Night 35. Sebagai mantan Juara Dunia Rajadamnern Stadium Muay Thai, ia memiliki reputasi yang sangat baik. Namun, bagi Liu, semua lawan hanyalah rintangan yang akan mengantarkannya pada mimpi besar—menjadi raja di divisi featherweight.
Ambisi untuk Dominasi
Liu Mengyang sadar bahwa ia berada dalam divisi dengan persaingan sengit. Ia akan membuktikan kualitasnya saat menghadapi Shadow Singha Mawynn di ONE Friday Fights 126. Baginya, kemenangan dalam laga nanti cukup penting untuk membuktikan bahwa kemenangannya atas Noiri bukanlah sebuah kebetulan.
Setelah menderita kekalahan tipis dari Mohammad Siasarani di ONE Friday Fights 105 pada April lalu, kemenangan menjadi harga mati bagi Liu. Ia berujar: "Saya banyak belajar dari laga itu, saya belajar untuk tetap tenang di atas ring dan belajar untuk tetap teguh pada strategi awal apapun yang terjadi. Yang terpenting, saya belajar untuk mengatasi kegagalan."
Pelajaran itu menjadi bensin pembakar ambisinya untuk mengejar kejayaan di organisasi seni bela diri terbesar di dunia. Dengan fakta bahwa sang Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing Superbon dan raja interim Masaaki Noiri dijadwalkan untuk menyatukan sabuk mereka di ONE 173: Superbon vs. Noiri pada 16 November, Liu siap untuk menghadapi siapapun yang keluar sebagai pemenang.
Liu mengatakan: "Saya tak peduli siapapun yang menang antara Superbon dan Noiri. Siapapun yang meraih sabuk, itu adalah milik saya. Yang perlu mereka lakukan hanyalah menunggu sampai saya mengambilnya."
Posting Komentar