P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Rupiah Naik Sedikit, Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

Featured Image

Rupiah Kembali Menguat Tipis Terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan penguatan tipis pada perdagangan Kamis (6/11/2025) pagi. Penguatan ini terjadi seiring dengan rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal III-2025 yang lebih kuat dari perkiraan, serta meningkatnya sentimen positif dari pasar global, khususnya Amerika Serikat.

Berdasarkan data pasar, rupiah dibuka menguat 18 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.699 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.717 per dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen pasar terhadap rupiah semakin membaik.

Ekonomi Indonesia Masih Tumbuh Solid

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut penguatan rupiah ini didorong oleh kinerja ekonomi nasional yang tetap tangguh di tengah ketidakpastian global. “Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS didukung oleh data PDB kuartal III Indonesia yang lebih kuat dari perkiraan,” ujar Lukman di Jakarta, Kamis (6/11).

Dalam konferensi pers sehari sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen (year on year) pada kuartal III-2025. Nilai PDB atas dasar harga konstan tercatat Rp3.444,8 triliun, sementara atas dasar harga berlaku mencapai Rp6.060,0 triliun. Data tersebut memperlihatkan bahwa fundamental ekonomi domestik masih cukup kuat untuk menopang stabilitas nilai tukar.

Faktor Eksternal Ikut Menguatkan Sentimen

Selain faktor domestik, sentimen eksternal juga turut mendukung pergerakan rupiah. Harapan bahwa Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat akan membatalkan kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump terhadap sejumlah negara dinilai menumbuhkan kembali minat investor terhadap aset berisiko, termasuk mata uang negara berkembang seperti rupiah.

“Sentimen risk-on oleh harapan MA AS membatalkan kebijakan tarif Trump juga mendukung sentimen terhadap rupiah,” lanjut Lukman. Hal ini menunjukkan bahwa rupiah tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi dalam negeri, tetapi juga oleh dinamika politik dan ekonomi internasional.

Rupiah Masih Berpotensi Fluktuatif

Kendati demikian, Lukman mengingatkan bahwa ruang penguatan rupiah masih terbatas. Dolar AS masih relatif kuat setelah rilis data positif sektor jasa dan ketenagakerjaan di AS. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.650 hingga Rp16.750 per dolar AS sepanjang hari.

Kinerja rupiah yang cenderung stabil di tengah tekanan global ini menunjukkan daya tahan ekonomi nasional yang semakin baik. Meskipun ada potensi fluktuasi, tren penguatan yang terjadi menunjukkan bahwa pasar mulai percaya pada kemampuan perekonomian Indonesia untuk bertahan di tengah tantangan global.

Dukungan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang konsisten diharapkan mampu menjaga kepercayaan pasar terhadap perekonomian Indonesia menjelang akhir tahun. Kebijakan yang stabil dan transparan dapat memperkuat posisi rupiah di pasar valuta asing.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang solid dan sentimen positif dari pasar global, rupiah memiliki peluang untuk terus menunjukkan performa yang lebih baik. Namun, para analis tetap mengimbau untuk waspada terhadap volatilitas yang bisa terjadi akibat perubahan situasi ekonomi global.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.