P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Kafe Berkembang Pesat di Banjarmasin, Ini Komentar Dosen Bisnis FISIP ULM

Kafe Berkembang Pesat di Banjarmasin, Ini Komentar Dosen Bisnis FISIP ULM

Pertumbuhan Kafe di Banjarmasin: Peluang dan Tantangan

Di kota Banjarmasin, seiring berjalannya waktu, semakin banyak kafe yang muncul di berbagai wilayah seperti Kayu Tangi, Siring, Kota Lama, hingga Jalan Ahmad Yani. Fenomena ini menarik perhatian banyak pihak, terutama dari sudut pandang ekonomi dan sosial. Salah satu ahli yang mengamati fenomena ini adalah M Adhiya Riswandha SM MMgt MBA, dosen Administrasi Bisnis FISIP ULM. Menurutnya, tren ini tidak hanya menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda dan masyarakat urban, tetapi juga bisa menjadi indikator perkembangan ekonomi kreatif daerah.

Dari segi peluang usaha, kafe menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi masyarakat, terutama generasi muda. Modal awal yang relatif terjangkau serta potensi keuntungan yang besar membuat bisnis ini semakin diminati. Selain itu, kafe juga memberikan kontribusi pada rantai bisnis kopi, mulai dari pemasok biji kopi hingga penyedia alat minum seperti cangkir. Hal ini berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan pengembangan ekonomi lokal.

Bagi Pemerintah Kota Banjarmasin, pertumbuhan kafe ini memberikan dampak yang signifikan. Diantaranya adalah meningkatnya perputaran uang dalam perekonomian lokal, peningkatan kesempatan kerja, serta peningkatan pendapatan asli daerah melalui pajak dan retribusi. Selain itu, beberapa kafe juga turut berkontribusi dalam pengembangan pariwisata dengan memperkenalkan kekhasan budaya Kalimantan Selatan, terutama Banjarmasin.

Namun, meski ada banyak peluang, pertanyaan tentang keberlanjutan bisnis kafe ini sering muncul. Apakah tren ini hanya sementara atau justru akan bertahan lama? Banyak ahli khawatir bahwa jumlah kafe yang tumbuh sangat pesat dapat menyebabkan kejenuhan pasar. Jika permintaan pasar tidak sebanding dengan jumlah kafe yang ada, maka beberapa usaha bisa saja tutup dalam beberapa tahun ke depan.

Untuk menghadapi tantangan ini, para pelaku usaha harus lebih inovatif dan mampu memberikan sesuatu yang unik kepada konsumen. Contohnya adalah Tusuk Koffee, sebuah kafe yang sukses menarik perhatian masyarakat dengan mengadakan kegiatan lari bersama setiap Minggu pagi. Setelah berolahraga, pelanggan mendapatkan diskon khusus untuk menikmati menu mereka.

Selain itu, manajemen yang baik dan strategi pemasaran yang tepat juga sangat penting agar kafe bisa bertahan dalam persaingan. Para pemilik usaha perlu memahami kebutuhan konsumen yang semakin selektif dan menciptakan nilai tambah yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Dengan demikian, pertumbuhan kafe di Banjarmasin bukan hanya sekadar tren, tetapi juga menjadi bagian dari dinamika ekonomi dan sosial yang kompleks. Untuk memastikan keberlangsungan, diperlukan komitmen dari semua pihak, termasuk pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat. Dengan kesiapan yang matang, kafe-kafe di Banjarmasin bisa menjadi bagian dari ekosistem bisnis yang kuat dan berkelanjutan.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.