Sosok Meisya Siregar yang Menghadapi Tiga Penyakit Sekaligus
Meisya Siregar, seorang artis ternama di Indonesia, kini menghadapi tantangan kesehatan yang cukup berat. Ia didiagnosis menderita tiga penyakit sekaligus, yaitu penebalan dinding rahim, polip, dan miom. Kondisi ini membuatnya mengalami pendarahan secara terus-menerus, sehingga harus menjalani serangkaian pengobatan dan pemeriksaan medis.
Penyebab dari kondisi ini diketahui berasal dari ketidakseimbangan hormon. Hormon progesteron yang rendah dan estrogen yang tinggi menyebabkan ketidakstabilan dalam tubuh Meisya. Hal ini juga dipengaruhi oleh usianya yang telah mencapai 46 tahun, yang menandai awal masa perimenopause. Dalam unggahannya di akun Instagram, Meisya menyampaikan bahwa ia merasa keadaan tubuhnya mulai tidak stabil.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi rahimnya, Meisya harus menjalani prosedur histeroskopi. Proses ini dilakukan dengan memasukkan alat tipis dan fleksibel yang dilengkapi kamera ke dalam rahim. Tujuannya adalah untuk melihat apakah ada kelainan seperti penebalan dinding rahim, polip, atau miom. Prosedur ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan peluang kehamilan pada wanita yang sedang menjalani program hamil.
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Ivander Utama menjelaskan bahwa histeroskopi merupakan standar terbaik dalam menilai kelainan di dalam rongga rahim. Operasi ini termasuk operasi ringan dan minimal invasif, sehingga pasien bisa langsung pulang setelah tindakan. Meski aman, tetap ada risiko seperti pendarahan, yang biasanya tidak terlalu parah dan mirip dengan pendarahan setelah melahirkan.
Histeroskopi terbagi menjadi dua jenis, yaitu histeroskopi diagnostik dan histeroskopi terapeutik. Proses diagnostik biasanya berlangsung singkat, antara 15 hingga 60 menit, tergantung pada jenis tindakan yang dilakukan.
Selain menjaga kesehatan secara umum, penting juga untuk menjaga kesehatan rahim dan sistem reproduksi. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain: mengatur pola makan dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, olahraga teratur, menghindari menahan buang air, serta rutin memeriksakan diri ke dokter.
Meisya Siregar mengaku merasa gugup saat akan menjalani prosedur histeroskopi. Ia mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi, namun tidak mengeluhkan sakit apa pun. Ia bersyukur karena semua proses berjalan lancar dan tanpa komplikasi.
Profil Lengkap Meisya Siregar
Meisya Najelina Siregar lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 13 April 1979. Ia adalah putri bungsu dari empat bersaudara. Karier Meisya dimulai sejak dini sebagai model. Ia pernah meraih gelar "Juara Berbakat" dari majalah Aneka Yess! pada 1992 dan Juara III GADIS Sampul pada 1993. Selain itu, ia juga pernah dinobatkan sebagai Putri Cilik Matahari, Mojang Alit Parahyangan, Juara 1 Model Tira, dan pemenang Tiara Sunsilk 1997.
Meisya juga aktif sebagai model dalam video klip dan kampanye iklan merek ternama seperti Biore, Fuji Image Plaza, Simas Mobil, dan Danone. Debut aktingnya dimulai lewat sinetron Aladin saat masih duduk di bangku SMA. Sejak itu, ia terlibat dalam berbagai judul sinetron dan film layar lebar.
Sebagai presenter, Meisya tampil di berbagai acara TV seperti Sketsa, Insert, Investigasi Selebritis, Selebrita, dan Anak Cerdas Indonesia. Ia juga tampil dalam beberapa film layar lebar, seperti Coboy Junior The Movie (2013), Pizza Man (2015), Asal Kau Bahagia (2018), Tembang Lingsir (2018), 172 Days (2023), dan Azzamine (2024).
Meisya menikah dua kali. Pertama dengan Rudy Gusnadi pada 2001, namun pernikahan ini berakhir pada 2003. Setahun kemudian, ia menikahi mantan kekasihnya, Bebi Romeo. Dari pernikahan ini, mereka memiliki tiga anak: Lyrics Syabila Mu Saqeena, Song Louisa Mu Khadijah, dan Muhammad Bambang Arr Reybach.
Kabar Artis Lainnya
Sementara itu, dunia hiburan Indonesia kembali berduka dengan kabar kematian Nina Carolina alias Mpok Alpa. Ia meninggal di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, pada Jumat (15/8/2025). Wanita kelahiran Jakarta, 12 Maret 1987, berjuang melawan kanker payudara yang selama ini dirahasiakan.
Setelah kepergian Mpok Alpa, suaminya, Aji Darmaji, mengaku masih terbayang-bayang wajah istrinya. Ia bahkan kesulitan tidur karena terus-menerus membayangkan wajah istrinya. Aji Darmaji meminta foto-foto almarhumah untuk diturunkan dari rumah, karena merasa sangat kehilangan.
Mpok Alpa meninggalkan tiga anak laki-laki dan satu anak perempuan. Ia dimakamkan di samping makam ibunya di Kompleks Pemakaman Wakaf Kujaran, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Posting Komentar