P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Mengapa Anak Sering Mengorok Saat Tidur?

Featured Image

Mengapa Anak Sering Mendengkur Saat Tidur?

Setiap orang tua pasti senang melihat anaknya tidur nyenyak. Namun, pernahkah kamu mendengar suara dengkuran dari si kecil? Meski terdengar biasa, dengkuran pada anak bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius jika tidak segera diwaspadai.

Dengkuran terjadi ketika udara tidak mengalir dengan lancar melalui saluran napas. Pada anak-anak, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti pembesaran amandel atau adenoid, hidung tersumbat, kelebihan berat badan, alergi, atau bahkan kondisi medis lainnya. Jika dibiarkan, dengkuran bisa memengaruhi kualitas tidur dan berdampak buruk pada perkembangan anak secara keseluruhan.

Jenis-Jenis Dengkuran pada Anak

Tidak semua dengkuran bisa diabaikan. Ada beberapa jenis dengkuran yang bisa terjadi pada anak:

  • Dengkuran ringan: Biasanya tidak memengaruhi kualitas tidur dan tidak menunjukkan gejala lain.
  • Sleep-disordered breathing (SDB): Kondisi yang lebih serius, di mana dengkuran terjadi lebih sering dan bisa mengganggu pernapasan saat tidur.
  • Obstructive Sleep Apnea (OSA): Salah satu bentuk SDB yang paling umum. Kondisi ini menyebabkan henti napas sementara selama tidur dan dapat memengaruhi suplai oksigen ke otak.

Jika anak terlihat terengah-engah, tersedak, atau bahkan berhenti bernapas saat tidur, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pernapasan yang lebih serius. Orang tua perlu waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika dengkuran terjadi secara rutin atau disertai gejala mengkhawatirkan.

Faktor Risiko yang Menyebabkan Dengkuran pada Anak

Beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan anak mendengkur antara lain:

  • Pembesaran amandel dan/atau adenoid
  • Saluran hidung tersumbat akibat deviasi septum atau hipertrofi turbinat
  • Kelebihan berat badan
  • Alergi atau asma
  • Bentuk langit-langit mulut, rahang, atau kotak suara yang sempit
  • Tonus otot yang rendah
  • Kondisi medis tertentu seperti sindrom Down atau cerebral palsy

Kondisi-kondisi ini bisa memengaruhi aliran udara saat tidur dan meningkatkan risiko dengkuran.

Dampak Kesehatan dari Terus-Menerus Mendengkur

Dengkuran sesekali biasanya tidak berbahaya. Namun, jika dengkuran terjadi secara rutin atau parah, dampaknya bisa sangat serius. Contohnya adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA), yang bisa menyebabkan gangguan kualitas tidur, penurunan suplai oksigen, serta risiko gangguan perkembangan otak, perilaku, dan metabolisme.

Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa anak yang sering mendengkur tanpa disertai apnea bisa tetap mengalami gangguan kognitif dan perilaku. Hal ini menegaskan bahwa dengkuran pada anak bukanlah hal sepele dan perlu diperhatikan sejak dini.

Perlu Diwaspadai dan Dicari Solusi

Meskipun hubungan pasti antara dengkuran dan masalah kesehatan masih dalam penelitian, penting bagi orang tua untuk tidak meremehkan kondisi ini. Jika dengkuran terjadi secara rutin atau disertai gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis.

Makin cepat ditemukan penyebabnya, makin besar peluang anak untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Tidur yang baik sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan jangka panjang anak. Oleh karena itu, jangan abaikan tanda-tanda dengkuran yang terus-menerus.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.