P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

5 Fakta Menarik Film "Pangku" Reza Rahadian

Featured Image

Film Pangku: Kehidupan Pekerja Kopi di Jalur Pantura yang Diangkat ke Layar Lebar

Film Pangku resmi tayang perdana mulai hari ini, Kamis (6/11/2025). Dengan mengangkat realitas kehidupan para pekerja kopi pangku di Jalur Pantura, film ini tidak hanya menyajikan cerita yang kuat dan penuh makna, tetapi juga menjadi momen penting bagi Reza Rahadian yang kini duduk di kursi sutradara. Di balik alur cerita yang menarik dan sinematografi yang memukau, terdapat sejumlah fakta menarik yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang.

Debut Penyutradaraan Reza Rahadian

Sebelumnya, Reza Rahadian dikenal sebagai aktor dengan kemampuan akting yang luar biasa. Namun, kali ini ia mencoba tantangan baru dengan menjadi sutradara untuk pertama kalinya melalui film Pangku. Alih-alih memilih tema komersial yang aman, ia justru memilih isu sosial yang kompleks dan kelam. Pilihan ini disebut-sebut sebagai bentuk kegelisahan Reza untuk memberikan suara kepada kaum marginal yang seringkali tidak terdengar. Dengan film ini, ia ingin menunjukkan bahwa dunia perfilman tidak hanya berbicara tentang kesenangan, tetapi juga tentang keadilan dan kemanusiaan.

Riset Mendalam dan Tinggal di Pantura

Untuk mendapatkan gambaran yang otentik, tim produksi tidak hanya melakukan riset dari kejauhan. Reza bersama penulis skenario, Felix K.Nesi, menghabiskan waktu selama dua minggu di salah satu kawasan Pantura. Mereka berbaur dengan warga lokal dan para pekerja warung untuk menyerap realitas, memahami dilema, serta menangkap dialek dan gestur khas yang tidak bisa ditemukan di buku atau internet. Proses ini sangat penting agar film dapat merepresentasikan kehidupan nyata tanpa distorsi.

Syuting di Lokasi Asli yang Penuh Tantangan

Seluruh proses pengambilan gambar dilakukan di lokasi asli di sepanjang Jalur Pantura, bukan di studio atau set buatan. Keputusan ini diambil untuk menangkap atmosfer yang liar dan otentik. Tim produksi harus berhadapan dengan tantangan nyata seperti cuaca panas yang ekstrem, debu, hingga deru bising truk yang tak pernah berhenti. Suara-suara asli dari lingkungan sekitar justru banyak dimanfaatkan untuk membangun realisme dalam film. Hal ini membuat film lebih hidup dan dekat dengan pengalaman nyata para pemain dan penonton.

Fedi Nuril Belajar Mobil Bak

Fedi Nuril langsung belajar mobil bak ketika diberi kepercayaan memerankan sosok Hadi, seorang sopir Jalur Pantura. Fedi membiasakan dirinya dengan membawa mobil bak terbuka itu ke rumahnya. Selama beberapa hari, Fedi pun beradaptasi dengan perseneling mobil yang menempel di bagian setirnya. Semua itu dilakukan demi penampilan natural seorang sopir mobil ikan di jalanan Pantura. Proses pembelajaran ini menunjukkan dedikasi dan komitmen Fedi dalam memerankan karakternya.

Debut Rayuan Perempuan Gila

Film Pangku juga menjadi debut bagi "Rayuan Perempuan Gila" sebagai soundtrack. Nadin Amizah mempercayakan itu setelah membaca naskah skenario Pangku yang dimintanya saat Reza Rahadian meminang "Rayuan Perempuan Gila". Nadin mengaku memberikan izin atas penggunaan lagu ini bukan karena Reza Rahadian, melainkan karena ceritanya yang memang pas untuk "Rayuan Perempuan Gila". Lagu ini diharapkan dapat menambah nuansa emosional dan memperkaya pengalaman menonton film ini.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.