
Prediksi Penguatan IHSG pada Pekan Ini
Analisis dari Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, mengungkapkan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat menuju level resisten 8.168 dalam pekan ini. Pergerakan indeks dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk penghentian operasional pemerintah Amerika Serikat atau government shutdown, sinyal pelonggaran moneter, serta data cadangan devisa.
Isu ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat masih menjadi perhatian utama pasar keuangan global. Meskipun ancaman government shutdown telah terjadi sebelumnya, situasi tersebut belum sepenuhnya mereda. Sebagian besar operasional pemerintah AS berhenti sementara setelah Kongres gagal menyetujui undang-undang alokasi anggaran belanja federal sebelum tahun fiskal baru dimulai. Hal ini menyebabkan beberapa layanan publik terhenti. Penutupan sebagian operasional pemerintah AS memasuki hari kelima pada hari Minggu, 5 Oktober 2025.
Di tengah situasi ini, pelaku pasar akan memperhatikan agenda penting dari Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Termasuk pidato dari dua pejabatnya, Raphael Bostic dan Michelle Bowman, serta rilis FOMC Minutes pada 8 Oktober. Selain itu, investor juga menanti data Initial Jobless Claims yang dirilis pada 9 Oktober untuk mencari petunjuk mengenai arah suku bunga. Data ini sangat penting karena dapat memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter di tengah tren pelemahan ekonomi.
Selain fokus pada AS, perkembangan di Cina juga perlu diperhatikan. Khususnya tindak lanjut dari stimulus fiskal negara tersebut yang diharapkan dapat mendorong konsumsi. Hal ini secara tidak langsung mendukung harga komoditas utama ekspor Indonesia.
Dari dalam negeri, ada banyak rilis data kunci yang memengaruhi sentimen pasar pada pekan ini. Pertama adalah posisi cadangan devisa Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada 7 Oktober. Data ini digunakan untuk mengukur ketahanan eksternal Indonesia. Selanjutnya, data retail sales yang dirilis pada 9 Oktober akan menjadi indikator penting mengenai kekuatan konsumsi rumah tangga. Tidak ketinggalan, data penjualan motor dan mobil yang dirilis pada 9–10 Oktober juga menjadi perhatian khusus.
Rangkaian data ini sangat penting karena akan memberikan gambaran mengenai daya beli masyarakat kelas menengah. Mereka menjadi katalis utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun. Dengan adanya data-data tersebut, para investor dapat lebih memahami kondisi pasar dan membuat keputusan investasi yang lebih tepat.
Pekan ini akan menjadi periode penting bagi pasar modal, baik secara domestik maupun internasional. Pergerakan indeks IHSG akan terus dipantau dengan cermat, mengingat berbagai faktor eksternal dan internal yang bisa memengaruhi arahnya. Para pelaku pasar harus tetap waspada dan siap menghadapi volatilitas yang mungkin terjadi.
Posting Komentar