P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Evan Dimas Tanggapi Kritik Netizen Usai Pensiun

Featured Image

Evan Dimas Memilih Fokus pada Pendidikan Sepak Bola untuk Generasi Muda

Evan Dimas, mantan pemain Timnas Indonesia, akhirnya memberikan penjelasan terkait banyaknya kritik yang diterimanya setelah memutuskan vakum dari dunia sepak bola profesional. Keputusan ini membuat banyak orang terkejut, mengingat usianya masih relatif muda, yaitu 30 tahun. Namun, bagi Evan, ini adalah langkah penting dalam perjalanan hidupnya.

Pemain yang sebelumnya menjadi andalan di berbagai level tim nasional, mulai dari U-16 hingga senior, kini memilih untuk fokus pada pendidikan sepak bola. Ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kariernya sebagai pemain profesional dan beralih ke dunia pelatihan. Hal ini dilakukan karena ia ingin berkontribusi lebih besar kepada generasi muda yang tertarik bermain sepak bola.

Evan Dimas menjelaskan bahwa keputusannya ini bukanlah tiba-tiba, tetapi merupakan hasil dari pertimbangan matang. Ia menyadari bahwa masa depan sepak bola Indonesia sangat bergantung pada pengembangan bakat muda. Oleh karena itu, ia memilih untuk mengajar anak-anak di sanggar Saraswati Nuswantara, Tulungagung, Jawa Timur.

Sebelum memutuskan vakum, Evan Dimas bermain sebagai pemain profesional di musim 2023/2024 bersama Persik Kediri. Meskipun hanya memiliki satu caps dalam musim tersebut, ia merasa puas dengan pengalaman yang didapat selama bertahun-tahun bermain dari tingkat SD hingga usia 28 tahun.

Dalam wawancara dengan media, Evan Dimas menyampaikan alasan utamanya memilih untuk berbagi ilmu kepada pemain muda. Ia menilai bahwa pengalaman yang ia dapatkan selama bermain bisa menjadi bekal untuk membantu generasi berikutnya.

“Saya ingin fokus mendidik generasi muda. Melalui sepak bola, saya ingin menunjukkan bahwa saya masih bisa bermanfaat,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa ia tidak terlalu memikirkan kritik atau cibiran yang datang setelah keputusannya vakum. Menurutnya, semua orang berhak memiliki pendapat, dan ia justru memandang komentar tersebut sebagai motivasi untuk terus berkembang.

“Komentar itu bisa menjadi bahan evaluasi diri. Saya ingin terus belajar dan menjadi lebih baik,” tambahnya.

Beberapa pihak menyayangkan keputusan Evan Dimas karena menurut mereka, ia masih berada di masa emasnya sebagai pemain. Namun, bagi Evan, masa emas tidak hanya terukur dari jumlah pertandingan yang dimainkan. Menurutnya, masa emas adalah ketika seseorang bisa memberikan manfaat bagi orang lain.

Ia berharap, dengan pengalamannya sebagai pemain, ia bisa menjadi contoh positif bagi para pemain muda. Dengan demikian, sepak bola Indonesia akan semakin berkembang dan memiliki fondasi yang kuat.

Evan Dimas juga berpesan agar masyarakat tidak terlalu menggantungkan harapan hanya pada performa pemain. Sebaliknya, ia menekankan pentingnya investasi pada pengembangan talenta muda. Dengan begitu, sepak bola Tanah Air bisa memiliki masa depan yang lebih cerah.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.