Generasi Z yang Berinovasi dan Peduli Lingkungan
Di tengah stigma bahwa generasi Z hanya tertarik pada hiburan instan, tiga pelajar muda dari berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa mereka justru memiliki semangat tinggi untuk membangun masa depan yang lebih baik. Mereka adalah Nasywaa Aliya Ramadhani Herenda, Refan Enggi Febrianto, dan Ahmad Ghozi Islami, yang menghadirkan inovasi luar biasa dalam ajang Astra Honda Motor Best Student (AHM Best Student) 2025.
Inovasi yang Menggambarkan Kepedulian
Refan, seorang siswa SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana, Jawa Tengah, menjadi juara pertama dengan karyanya Biodiesel Fish Oil (BFO). Ia berhasil mengubah limbah air pemindangan ikan menjadi biodiesel, yang membantu nelayan di kampung halamannya yang sering kesulitan bahan bakar. Dengan riset selama enam bulan, ia menemukan bahwa limbah tersebut mengandung lemak ikan yang bisa diolah menjadi bahan bakar. Hasil uji mutu menunjukkan bahwa biodiesel ini dapat digunakan tanpa perlu modifikasi mesin diesel.
Nasywaa, dari SMA Negeri 3 Yogyakarta, membawa karya Agropevia yang mengolah pelepah pisang, ampas tebu, dan pelepah jagung menjadi kertas dan kompos ramah lingkungan. Ia percaya bahwa kertas tidak harus selalu berasal dari pohon, dan melalui eksperimen dengan berbagai bahan, ia berhasil menciptakan kertas yang teksturnya mirip produk pabrik.
Sementara itu, Ahmad Ghozi Islami dari Banjarmasin menghadirkan Mini Weather Station dan Menara AI untuk Deteksi Dini Kebakaran Hutan Meratus. Ia merancang sistem sensor cuaca terintegrasi dengan kecerdasan buatan untuk mengenali potensi kebakaran hutan sejak dini. Proyeknya diselesaikan hanya dalam dua minggu, mulai dari penemuan masalah hingga pengujian alat.
Kunci Kesuksesan: Dukungan dan Motivasi
Dukungan dari guru dan keluarga menjadi kunci kesuksesan ketiga remaja ini. Nasywaa dibimbing oleh guru seni rupa yang membantunya memahami proses daur ulang kertas. Refan berterima kasih kepada tim “Garmawa” di sekolahnya, sementara Ghozi menyebut ibunya sebagai penyemangat utama. Meskipun semua dikerjakan sendiri, semangat dari keluarga tetap menjadi motivasi.
Mimpi-Mimpi Besar di Masa Depan
Mimpi besar mereka terus berkembang. Nasywaa ingin menjadi ilmuwan di perusahaan berkelanjutan, sedangkan Refan berharap melanjutkan studi ke Jerman lewat program Ausbildung. Ghozi bercita-cita meraih beasiswa Garuda untuk kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura jurusan robotika. Bagi mereka, teknologi bukan hanya alat, tapi juga bentuk kepedulian terhadap sesama manusia dan kontribusi menjadikan alam lebih baik.
Kompetisi yang Mendorong Kreativitas
Ajang AHM Best Student tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-23, diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai provinsi. Kompetisi ini tidak hanya mencari inovasi, tetapi juga mengasah karakter generasi muda agar kreatif, peduli, dan tangguh sesuai prinsip Sustainable Development Goals (SDGs).
Para finalis juga diajak mengikuti sesi inspiratif bersama tokoh ternama serta melihat proses produksi sepeda motor Honda di pabrik AHM di Cikarang. General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin, menegaskan bahwa ajang ini adalah ruang pembuktian bagi generasi muda. "Kami ingin mendorong siswa SMA menjadi kreatif, peduli, dan percaya diri. Karya mereka adalah embrio perubahan," ujarnya.
Hadiah dan Apresiasi
Pemenang Gold menerima sepeda motor Honda BeAT, notebook, dan beasiswa tiga tahun di Politeknik Astra. Pemenang Silver dan Bronze juga mendapat beasiswa jutaan rupiah serta penghargaan khusus bagi guru pendamping.
Lewat tangan-tangan muda seperti Nasywaa, Refan, dan Ghozi, masa depan terlihat lebih hijau, cerdas, dan penuh harapan. Dari sekolah-sekolah di Yogyakarta hingga Banjarmasin, kita paham bahwa inovasi besar bisa lahir dari kepedulian kecil yang dikerjakan dengan sepenuh hati.
Posting Komentar