P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Bukalapak Siap Buyback Saham Rp 420,7 Miliar

Featured Image

Rencana Buyback Saham PT Bukalapak Tbk

PT Bukalapak Tbk, yang memiliki kode saham BUKA, mengumumkan rencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) dalam periode 24 Oktober 2025 hingga 23 Januari 2026. Aksi korporasi ini direncanakan dengan nilai sebesar Rp 420,7 miliar.

Corporate Secretary BUKA, Cut Fika Lutfi, menjelaskan bahwa perseroan akan menggunakan sisa dana buyback dari tanggal 3 Juli 2025 untuk melaksanakan aksi ini. Ia menegaskan bahwa penggunaan dana tersebut dilakukan karena masih tersedia sisa dana yang dapat digunakan untuk pembelian kembali saham. Pernyataan ini disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.

Pembelian kembali saham ini menunjukkan bahwa PT Bukalapak Tbk memiliki likuiditas yang cukup tanpa mengganggu kondisi keuangan dan operasional perusahaan. Hal ini menjadi indikasi positif terhadap stabilitas dan kinerja keuangan perusahaan.

Kinerja Keuangan Perusahaan

Selama semester pertama tahun 2025, atau periode Januari-Juni 2025, Bukalapak mencatatkan laba bersih sebesar Rp 467 miliar. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, di mana Bukalapak mencatatkan kerugian sebesar Rp 747 miliar.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 30 Juli 2025, Bukalapak memperoleh pendapatan sebesar Rp 3,08 triliun. Jumlah ini meningkat dari pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,41 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kinerja perusahaan.

Sumber Pendapatan dan Beban Operasional

Pendapatan perusahaan berasal dari berbagai segmen. Segmen gaming menyumbang pendapatan terbesar sebesar Rp 2,4 triliun. Selanjutnya, segmen online to offline memberikan kontribusi sebesar Rp 439 miliar, sedangkan ritel mencatatkan pendapatan sebesar Rp 160 miliar. Sementara itu, pendapatan dari investasi hanya sebesar Rp 25 miliar.

Beban pokok pendapatan BUKA mencapai total sebesar Rp 2,8 triliun. Beban ini berasal dari segmen gaming sebesar Rp 2,3 triliun, online to offline sebesar Rp 374 miliar, dan ritel sebesar Rp 92 miliar. Meskipun beban besar, perusahaan tetap mampu mencatatkan pendapatan yang cukup tinggi.

Kondisi Keuangan dan Aset

Hingga Juni 2025, BUKA mencatatkan ekuitas sebesar Rp 23 triliun dan liabilitas sebesar Rp 717 miliar. Aset perusahaan tercatat sebesar Rp 24 triliun, yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp 21,3 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 2,7 triliun. Kondisi keuangan ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset yang cukup besar untuk mendukung operasional dan pertumbuhan jangka panjang.

Dana Hasil Penawaran Umum

Di sisi lain, hingga 30 Juni 2025, BUKA telah merealisasikan dana hasil penawaran umum sebesar Rp 12,7 triliun. Dana ini merupakan bagian dari proses pencatatan saham perdana (IPO) yang dilakukan pada September 2021. Saat itu, Bukalapak berhasil meraup dana segar sebesar Rp 21,3 triliun, yang menjadi fondasi awal bagi pertumbuhan perusahaan.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.