Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Masyarakat dalam Program Kosabangsa
Program Kosabangsa yang digagas oleh Dosen Universitas Timor bersama dengan tim pendamping dari Universitas Mahasarwati (UNMAS) Denpasar, kembali menunjukkan dampak positifnya bagi masyarakat. Pada hari Kamis, 23 Oktober 2025, sejumlah teknologi tepat guna diberikan kepada dua kelompok tani di Desa Maubesi, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten TTU. Teknologi tersebut diserahkan secara langsung kepada Kelompok Tani Fautbano dan Kelompok Wanita Tani Bifekuan.
Tujuan Program Kosabangsa
Program ini bertujuan untuk membangun kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat. Visi utamanya adalah memberikan dampak nyata terhadap kehidupan masyarakat, khususnya dalam mengatasi isu seperti ketahanan pangan, stunting, serta permasalahan ekonomi. Selain itu, program ini juga berupaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi dan peningkatan produktivitas pertanian.
Kunjungan yang dilakukan oleh tim pendamping merupakan bagian dari upaya memantau dampak program di lapangan. Penyerahan alat-alat ini diharapkan bisa membantu meningkatkan produksi pertanian masyarakat setempat. Sebelumnya, produksi pertanian terhambat karena keterbatasan akses terhadap teknologi yang memadai.
Teknologi yang Diserahkan
Salah satu bantuan penting yang diberikan adalah mesin penyulingan minyak kayu putih. Teknologi ini sangat membantu kelompok tani dalam meningkatkan kualitas dan produksi minyak kayu putih. Sebelumnya, masyarakat hanya menggunakan metode manual yang tidak efisien dan tidak dapat memastikan kualitas minyak yang dihasilkan.
Selain itu, Kelompok Wanita Tani Bifekuan juga menerima bantuan berupa mesin penyedot air, tandon air, serta alat penyemprot. Teknologi-teknologi ini diharapkan bisa mendukung budidaya tanaman hortikultura, yang menjadi fokus utama kelompok ini. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi angka stunting di desa tersebut.
Pendampingan Berkelanjutan
Pendampingan yang dilakukan oleh tim dosen berlangsung secara berkelanjutan. Program ini direncanakan berjalan selama beberapa tahun dan diharapkan bisa memberikan dampak jangka panjang. Selain itu, 50 persen anggaran program dialokasikan untuk pengembangan teknologi dan inovasi, sehingga teknologi yang diberikan bisa menjadi aset milik masyarakat.
Respons Masyarakat
Ketua Kelompok Tani Fautbano, Maksimus Sanan, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, program ini sangat berguna dan memberikan dampak langsung pada kehidupan masyarakat. Sebelumnya, mereka hanya melakukan penyulingan minyak kayu putih secara manual, yang tidak efisien dan tidak maksimal.
Dengan adanya bantuan teknologi modern, masyarakat sudah melakukan tiga kali percobaan penyulingan dan hasilnya sangat memuaskan. Selain itu, masyarakat juga menerima pelatihan penggunaan alat dan berbagai kegiatan positif lainnya.
Kesimpulan
Program Kosabangsa telah menunjukkan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat bisa menjadi solusi nyata untuk berbagai permasalahan yang dihadapi. Dengan dukungan teknologi dan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi mereka secara signifikan.



Posting Komentar