P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Kapan Kepiting Datang Bulan? Ini Fakta Ilmiahnya

Featured Image

Pertanyaan Unik: Apakah Kepiting Mengalami Datang Bulan?

Kepiting sering menjadi bahan perbincangan di kalangan pecinta kuliner seafood, terutama ketika seseorang membersihkan kepiting betina dan menemukan gumpalan berwarna oranye terang atau cairan kemerahan di dalam cangkangnya. Banyak yang mengira bahwa gumpalan tersebut adalah darah menstruasi atau rahim. Namun, apakah benar krustasea seperti kepiting memiliki siklus biologis yang sama dengan manusia? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami lebih dalam tentang apa itu menstruasi secara ilmiah, bagaimana sistem reproduksi kepiting bekerja, serta apa sebenarnya gumpalan oranye yang sering ditemukan itu.

Apa Sebenarnya Menstruasi Menurut Sains?

Menstruasi, secara definisi ilmiah, adalah proses peluruhan periodik lapisan fungsional endometrium (dinding rahim) yang disertai dengan pendarahan. Proses ini terjadi ketika sel telur yang matang tidak dibuahi, sehingga lapisan dinding rahim yang telah menebal untuk mempersiapkan kehamilan luruh dan keluar dari tubuh. Faktanya, menstruasi seperti ini sangat jarang terjadi di kerajaan hewan. Fenomena ini umumnya hanya ditemukan pada sebagian kecil mamalia, terutama pada primata (termasuk manusia), beberapa spesies kelelawar, tikus duri, dan sengi.

Kebanyakan mamalia lain tidak mengalami menstruasi yang terlihat; mereka mengalami siklus estrus, di mana lapisan endometrium yang tidak terpakai diserap kembali oleh tubuh.

Posisi Biologis Kepiting: Krustasea, Bukan Mamalia

Di sinilah letak jawaban paling fundamental. Kepiting bukanlah mamalia. Mereka termasuk dalam kelompok Crustacea (krustasea), atau hewan beruas-ruas. Secara biologis, anatomi kepiting sangat berbeda total dengan mamalia. Kepiting tidak memiliki rahim (uterus), tidak memiliki endometrium, dan tentu saja tidak memiliki vagina seperti yang dimiliki mamalia betina. Karena tidak memiliki organ-organ tersebut, secara biologis mustahil bagi kepiting untuk mengalami menstruasi.

Bagaimana Sebenarnya Kepiting Bereproduksi?

Jika tidak menstruasi, lalu bagaimana siklus reproduksi kepiting? Prosesnya sangat berbeda dan berkaitan erat dengan pergantian kulit. Kepiting harus melepaskan kerangka luar (eksoskeleton) mereka untuk tumbuh, sebuah proses yang disebut molting (ganti kulit). Pada banyak spesies kepiting, perkawinan hanya bisa terjadi pada waktu yang sangat spesifik, yaitu segera setelah kepiting betina melakukan molting, ketika cangkangnya masih lunak.

Setelah kawin, kepiting betina akan menyimpan sperma dari jantan untuk digunakan nanti. Ketika telurnya matang, ia akan mengeluarkannya dan membuahinya dengan sperma yang tersimpan tersebut.

Apa Gumpalan Oranye Terang yang Sering Ditemukan Itu?

Inilah sumber utama dari mitos "kepiting datang bulan". Gumpalan berwarna oranye terang yang Anda temukan di bawah "apron" (lipatan perut segitiga) kepiting betina adalah telur-telur yang telah dibuahi. Massa telur ini dikenal sebagai "sponge" atau "berry" dalam bahasa Inggris. Seekor kepiting betina dapat membawa ratusan ribu hingga jutaan telur sekaligus. Warnanya yang oranye terang menandakan telur tersebut masih segar dan terus berkembang. Seiring waktu, warnanya akan berubah menjadi cokelat, lalu gelap atau hitam sesaat sebelum menetas.

Selain telur, bagian dalam tubuh kepiting (di bawah cangkang utama) juga memiliki organ berwarna kuning-oranye yang disebut hepatopankreas (sering disebut tomalley atau "mustard"). Ini adalah organ pencernaan dan penyimpanan lemak, yang juga sering disalahartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan menstruasi.

Bagaimana dengan "Darah" Kepiting?

Fakta menarik lainnya adalah kepiting bahkan tidak memiliki darah berwarna merah seperti manusia. Kepiting memiliki cairan yang disebut hemolimfa. Cairan ini tidak menggunakan hemoglobin (berbasis zat besi) untuk mengangkut oksigen, melainkan menggunakan hemosianin (berbasis tembaga). Akibatnya, ketika teroksidasi (terkena udara), hemolimfa kepiting akan berwarna kebiruan, bukan kemerahan. Inilah mengapa kepiting dan krustasea lainnya secara harfiah dikenal sebagai "darah biru".

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.