P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Musim Hujan Dimulai, Pemkot Semarang Jamin Ketersediaan Pangan

Featured Image

Pemkot Semarang Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Musim Hujan

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus memastikan ketersediaan pangan menjelang musim hujan agar tetap aman dan stabil. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kenaikan harga maupun gangguan distribusi yang bisa disebabkan oleh perubahan cuaca.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih Setyawulan, menjelaskan bahwa pemantauan stok pangan dilakukan secara berkala setiap minggu. Sementara itu, pergerakan harga dipantau setiap hari untuk memastikan tidak terjadi lonjakan yang signifikan.

“Jika ada kenaikan harga, kami akan mengevaluasi apakah masih dalam batas toleransi atau tidak. Jika masih aman, belum perlu intervensi. Namun jika sudah signifikan, kami segera menggelar Gerakan Pangan Murah,” ujar Endang saat ditemui di Balai Kota Semarang.

Strategi Mengatasi Fluktuasi Harga Pangan

Untuk menjaga kestabilan harga pangan, Pemkot Semarang juga mengaktifkan Gerakan Pangan Murah. Langkah ini dilakukan dengan melibatkan seluruh RW (Rukun Warga) dalam upaya memastikan ketersediaan pangan yang cukup.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemantauan langsung terhadap distributor pangan agar pasokan tetap lancar. Contohnya, pada peringatan 17 Agustus lalu, semua RW diwajibkan menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah secara serentak.

Endang menambahkan, pihaknya rutin melakukan inspeksi ke pasar tradisional untuk memastikan pasokan tetap mencukupi. Jika terjadi kelangkaan, Pemkot Semarang akan bekerja sama dengan petani melalui skema Kerja Sama Antardaerah (KAD) untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Karena lahan produksi di Kota Semarang terbatas, kami bekerja sama dengan daerah lain untuk memastikan suplai pangan tetap lancar,” jelasnya.

Tim Satgas Pangan untuk Menjaga Stabilitas Pasaran

Dinas Ketahanan Pangan juga telah membentuk tim satgas pangan yang melibatkan berbagai unsur seperti Polri, Satpol PP, Dinas Perdagangan, Dinas Perikanan, dan Dinas Pertanian. Tim ini bertugas untuk menjaga ketersediaan serta keamanan pangan di pasaran.

Menurut Endang, musim hujan sering kali mengakibatkan fluktuasi harga komoditas tertentu seperti bawang merah, tomat, bawang putih, dan cabai. Cabai misalnya, mudah rusak jika terkena hujan. Sementara itu, padi yang terlambat dipanen karena cuaca basah bisa roboh dan kualitasnya menurun.

“Saat gabah tidak bisa dijemur, proses penggilingan juga terganggu. Teknologi pengeringan buatan bisa menjadi solusi untuk menjaga kualitas padi,” tambahnya.

Solusi Teknologi Pengeringan Buatan

Alat pengering buatan digunakan sebagai alternatif untuk mengganti panas matahari. Dengan alat ini, proses pengeringan tidak bergantung pada kondisi cuaca, sehingga kualitas beras tetap terjaga.

Endang juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan. Ia memastikan bahwa ketersediaan pangan di Kota Semarang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Jika terjadi kenaikan harga sedikit, itu hal wajar karena siklus musim dan permintaan yang meningkat,” tuturnya.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.