P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Air Hujan Terkontaminasi Mikroplastik? BRIN: Jangan Khawatir Berlebihan, Ini Penjelasannya

Featured Image

Isu Mikroplastik dalam Air Hujan di Jakarta, Apa yang Perlu Diketahui?

Kehadiran mikroplastik dalam air hujan kini menjadi topik perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Kekhawatiran ini muncul setelah beberapa penelitian menemukan adanya partikel plastik kecil dalam air hujan. Namun, para ahli menegaskan bahwa warga tidak perlu merasa khawatir berlebihan selama menjalani gaya hidup sehat secara konsisten.

Profesor Riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, memberikan pandangan mengenai isu ini. Ia menyarankan masyarakat untuk tetap tenang dan memperhatikan pola hidup yang seimbang. Menurutnya, gaya hidup sehat bisa membantu tubuh mengeluarkan polutan yang masuk ke dalam sistem tubuh. Hal ini didasarkan pada berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa pola hidup yang baik dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam memproses dan mengeluarkan zat-zat asing.

Makanan Sehat dan Pola Hidup Harus Terjaga

Salah satu hal penting dalam gaya hidup sehat adalah konsumsi buah dan sayur secara rutin. Konsumsi makanan kaya serat ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan umum, tetapi juga membantu proses detoksifikasi alami tubuh. Dengan demikian, kemungkinan polutan seperti mikroplastik bisa dikeluarkan lebih cepat dari tubuh.

Ketua Sub Kelompok Penyehatan Lingkungan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono, juga menyetujui pendapat tersebut. Ia meminta warga Jakarta tidak terlalu khawatir dengan temuan mikroplastik dalam air hujan. Namun, ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan secara keseluruhan dan memantau lingkungan sekitar.

Memantau Kualitas Udara dan Lingkungan Rumah

Selain menjalani gaya hidup sehat, Rahmat juga menyarankan warga Jakarta untuk rutin memantau kualitas udara sebelum keluar rumah. Beberapa aplikasi digital seperti Jakarta Kini (JAKI) atau situs web udara.jakarta.go.id bisa digunakan sebagai alat bantu untuk melihat kondisi udara. Pemantauan ini sangat penting, terutama saat musim kemarau ketika tingkat polusi cenderung meningkat.

"Jika polusi sedang tinggi, sebaiknya gunakan masker saat keluar rumah," ujar Rahmat. Ia menambahkan bahwa partikel PM 2,5 yang ada di udara bisa mengandung mikroplastik, sehingga penting untuk memperhatikan tingkat paparan.

Selain itu, Rahmat juga menyarankan warga untuk rutin membersihkan debu di dalam rumah. Debu bisa menjadi sumber paparan mikroplastik dari dalam ruangan, sehingga pembersihan rutin dapat membantu mengurangi risiko paparan.

Penelitian BRIN tentang Mikroplastik di Jakarta

Hasil penelitian BRIN menunjukkan bahwa mikroplastik telah ditemukan dalam air hujan di Jakarta sejak tahun 2018. Temuan ini menunjukkan bahwa polusi plastik kini tidak lagi terbatas pada permukaan tanah, tetapi sudah menyebar ke atmosfer. Hal ini membutuhkan langkah-langkah penanganan yang ilmiah, terukur, dan kolaboratif.

Pemerintah dan lembaga penelitian harus bekerja sama untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengurangi dampak mikroplastik terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Selain itu, kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam menjaga lingkungan dan kesehatan diri sendiri.

Dengan kombinasi antara kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat, pengurangan paparan mikroplastik bisa dilakukan secara efektif. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan dan kesehatan diri sendiri.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.