P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Jakarta Jadi Pusat Inovasi Energi: Pameran Teknologi Hijau 2025

Featured Image

Sektor Pertambangan dan Energi Tetap Berperan Penting dalam Ekonomi Indonesia

Sektor pertambangan dan energi masih menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Batu bara, minyak, gas, serta mineral strategis terus berkontribusi signifikan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekaligus menciptakan lapangan kerja yang luas. Namun, di tengah perubahan global yang semakin cepat, industri ini kini menghadapi tantangan besar.

Tantangan utama datang dari tekanan global untuk beralih ke sumber energi bersih dan target nasional menuju Net Zero Emissions pada tahun 2060. Hal ini membuat industri pertambangan dan energi berada di persimpangan jalan: tetap mempertahankan model bisnis lama atau melakukan transformasi menuju keberlanjutan.

Pekan ini, ribuan pelaku usaha tambang, energi, dan teknologi berkumpul di Jakarta dalam rangkaian Energy & Engineering Week 2025. Acara internasional ini menampilkan lebih dari 2.000 perusahaan dari 42 negara, yang membentuk rantai industri mulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari alat berat pertambangan, teknologi minyak dan gas, hingga inovasi baterai kendaraan listrik dan pusat data hemat energi.

Di tengah fokus dunia terhadap transisi energi, sektor pertambangan tetap menjadi prioritas. Mining Indonesia menampilkan berbagai teknologi ramah lingkungan yang digunakan untuk eksplorasi dan produksi mineral. Selain itu, hilirisasi juga kembali menjadi kata kunci, karena pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di pasar nikel dan baterai kendaraan listrik.

"Sumber daya alam adalah aset berharga, tapi pengelolaannya harus lebih bijak. Transformasi mutlak diperlukan agar Indonesia siap menghadapi perubahan global," ujar Siti Sumilah Rita Susilawati, Sekretaris Ditjen Minerba Kementerian ESDM, saat membuka acara di JIExpo Kemayoran, Rabu (17/9).

Tahun ini, dua pameran perdana langsung mencuri perhatian: The Battery Show Indonesia dan Data Center Asia–Indonesia. Keduanya mencerminkan arah baru perekonomian nasional. Industri baterai dipandang strategis untuk mendukung elektrifikasi kendaraan dan transisi energi, sementara pusat data rendah emisi menjadi tulang punggung ekonomi digital yang tumbuh pesat.

Meski kapasitas pembangkit energi terbarukan baru sekitar 15,2 GW atau 14,5 persen dari total nasional, target 700 GW pada 2060 tetap dicanangkan. Ajang ini diyakini memberi gambaran bagaimana dunia usaha dan pemerintah berusaha menutup kesenjangan besar itu lewat inovasi penyimpanan energi, smart grid, dan sistem pendinginan pusat data hemat energi.

Selain transaksi bisnis, pameran juga menjadi etalase sosial. Kompetisi Operator Championship mempertemukan operator alat berat, baik laki-laki maupun perempuan, untuk adu keterampilan mengendalikan excavator. Langkah kecil ini menegaskan pentingnya inklusivitas di sektor tambang yang selama ini identik dengan dominasi laki-laki.

Energy & Engineering Week 2025 memperlihatkan optimisme industri sekaligus paradoks nasional: Indonesia ingin menjadi pemain utama energi hijau, namun masih bergantung pada tambang dan migas. Sementara jalan menuju Indonesia Emas 2045 dan Net Zero Emissions 2060 menuntut keseimbangan: bagaimana menjaga laju ekonomi tanpa mengorbankan masa depan keberlanjutan.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.