Persiapan Infrastruktur untuk Libur Nataru dan Lebaran 2026
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya persiapan dini dalam menyambut masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2025. Hal ini menjadi krusial mengingat jarak waktu Nataru 2025 dengan libur Idul Fitri tahun depan yang jatuh pada Maret 2026 tidak terlalu jauh.
Kementerian yang dipimpin AHY berkoordinasi langsung dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan untuk memastikan perbaikan infrastruktur yang rusak atau membutuhkan penyelesaian segera dapat diselesaikan sesuai target. AHY menegaskan bahwa saat ini sudah memasuki bulan Oktober, sehingga tinggal dua bulan lagi kita akan menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, koordinasi ketat diperlukan agar infrastruktur jalan-jalan bisa dipersiapkan sedini mungkin.
"Kami melakukan inventarisasi kembali, jika ada kerusakan jalan-jalan utama dengan arus padat, baik jalan nasional, provinsi, atau kabupaten/kota, segera diperbaiki, sehingga saat musim libur tiba jalan itu sudah benar-benar aman dilalui," ujarnya dalam forum di UGM Yogyakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.
Kesiapan Infrastruktur untuk Kepuasan Masyarakat
Persiapan infrastruktur yang saling tersambung antar daerah akan membuat masyarakat yang telah merencanakan liburannya merasa tenang dan nyaman ketika berkendara. Selain itu, masa libur Nataru 2025 hingga Lebaran 2026 diperkirakan masih diselimuti musim hujan. Oleh karena itu, infrastruktur khususnya akses darat perlu pengawasan dan perawatan lebih seksama.
"Persiapan ini tidak hanya untuk libur Nataru, tapi juga untuk mendukung akses mudik libur Lebaran nanti, baik yang mudik maupun balik saat libur harus berjalan lancar serta menekan potensi angka kecelakaan," tambah AHY.
Pengawasan Moda Transportasi Umum
Selain infrastruktur, AHY juga menyoroti pentingnya kesiapan moda transportasi umum yang akan digunakan masyarakat selama liburan. Ia menegaskan bahwa transportasi seperti maskapai penerbangan, kapal, kereta api, dan bus perlu dibenahi agar siap menghadapi lonjakan pengguna layanan.
"Moda transportasi tersebut dalam waktu dekat akan kami konsolidasikan persiapannya dengan pihak terkait," katanya.
Dampak Kebijakan Khusus terhadap Antusiasme Masyarakat
Menurut AHY, antusiasme masyarakat yang berlibur beberapa waktu terakhir juga dipengaruhi oleh kebijakan khusus, seperti adanya diskon harga tiket perjalanan. Ia menilai kebijakan ini bisa kembali diterapkan untuk meningkatkan minat masyarakat berlibur.
Proyek Infrastruktur Besar di Daerah Istimewa Yogyakarta
Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu proyek infrastruktur besar yang baru saja rampung adalah Jembatan Pandansimo. Jembatan sepanjang 2.300 meter yang menghubungkan sisi selatan Kabupaten Bantul dan Kulon Progo ini rencananya mulai dioperasikan penuh pada 10 Oktober 2025 setelah sempat diujicoba selama sepekan pada September lalu.
Jembatan yang dibangun dengan alokasi anggaran pemerintah pusat senilai lebih dari Rp 800 miliar ini bertujuan untuk melancarkan akses Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan mempermudah perjalanan ke destinasi wisata pantai selatan, seperti Pantai Pandansimo, Goa Cemara, dan Samas. Selain itu, jembatan diperkirakan bakal memangkas waktu tempuh antar kabupaten dari semula sekitar 1 jam menjadi hanya 15 menit saja.
Posting Komentar