P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Tak Hanya Petrokimia, Ini Jaringan Bisnis BRPT yang Membuat Harga Sahamnya Melonjak

Featured Image

Kepemilikan Saham yang Menjadi Pusat Perhatian

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi salah satu perusahaan yang menarik perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir, khususnya karena lonjakan harga sahamnya yang mencapai ratusan persen. Di balik fenomena ini, ada satu nama yang menjadi pusat perhatian: Prajogo Pangestu, Komisaris Utama sekaligus pemegang saham pengendali absolut dari BRPT.

Kisah BRPT tidak hanya sekadar tentang bisnis petrokimia, tetapi juga menggambarkan strategi dan kemampuan Prajogo Pangestu dalam membangun kerajaan bisnisnya. Untuk memahami arah pergerakan saham BRPT, penting untuk mengenal sosok Prajogo Pangestu.

Kendali Penuh di Tangan Prajogo Pangestu

Struktur kepemilikan saham BRPT menunjukkan bahwa kendali sepenuhnya berada di tangan Prajogo Pangestu. Berdasarkan data resmi Bursa Efek Indonesia, ia secara pribadi memiliki 66.896.506.765 lembar saham atau sekitar 71,36% dari total saham BRPT. Kepemilikan yang begitu besar menjadikannya sebagai pengendali mutlak yang menentukan setiap kebijakan strategis perusahaan.

Selain itu, putranya, Agus Salim Pangestu, juga memegang posisi penting sebagai Direktur Utama BRPT. Dengan demikian, visi dan strategi Prajogo Pangestu dapat dieksekusi secara langsung di tingkat operasional perusahaan.

Harga Saham Melonjak Drastis dalam Sebulan

Sentimen positif terhadap strategi bisnis Prajogo Pangestu sangat terlihat dari pergerakan saham BRPT yang sangat dinamis. Data perdagangan selama 50 hari terakhir menunjukkan reli yang luar biasa:

Pada awal September 2025, saham BRPT diperdagangkan di level Rp 2.100-an. Sepanjang bulan September, terjadi kenaikan harga yang sangat pesat, hingga melewati angka Rp 3.000 dengan volume transaksi harian yang fantastis. Bahkan, pada suatu hari, volume transaksi mencapai Rp 1,6 triliun.

Pada penutupan pasar terakhir, Jumat, 3 Oktober 2025, saham BRPT ditutup pada harga Rp 3.850, yang berarti mengalami kenaikan lebih dari 80% hanya dalam waktu satu bulan.

Perusahaan Induk dari Raksasa Bisnis

Kekuatan utama BRPT terletak pada perannya sebagai perusahaan induk (holding) dari beberapa emiten besar lainnya. Hal ini menjadi mesin pendorong utama valuasi BRPT:

  • PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA): BRPT memiliki kepemilikan signifikan di perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia ini.
  • PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN): Aset paling bernilai saat ini, di mana BRPT menguasai 64,67% saham perusahaan energi panas bumi dengan kapitalisasi pasar yang sangat besar.

Dengan mengendalikan BRPT, Prajogo Pangestu secara efektif menjadi "sutradara" utama di balik TPIA dan BREN. Kombinasi aset petrokimia dan energi terbarukan inilah yang membuat investor tertarik untuk membeli saham BRPT, sebagai cara untuk berinvestasi dalam keseluruhan ekosistem bisnis Prajogo Pangestu.

Pentingnya Edukasi Investasi

Artikel ini disusun hanya untuk tujuan informasi dan edukasi. Tidak ada niat untuk memberikan saran, rekomendasi, atau ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua keputusan investasi adalah tanggung jawab pembaca. Penulis dan media tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang mungkin timbul dari penggunaan informasi ini. Selalu lakukan riset sendiri (DYOR) dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum melakukan investasi.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.