P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Protes Eskalator PBB Mati Tuding Trump Dihancurkan

Featured Image

Insiden Eskalator yang Menimpa Presiden AS di PBB

Pada hari Selasa (23/9/2025), sebuah insiden tak terduga terjadi saat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Ibu Negara Melania sedang melintasi eskalator di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam rangka Sidang Umum PBB. Eskalator tiba-tiba berhenti, mengundang perhatian publik dan memicu spekulasi tentang adanya upaya sabotase.

Kementerian Gedung Putih segera merespons kejadian ini dengan menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui penyebab pasti dari kejadian tersebut. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan bahwa jika ditemukan bukti bahwa staf PBB sengaja mematikan eskalator sebagai bentuk penghinaan terhadap Presiden dan Ibu Negara, maka pihaknya akan memastikan ada pertanggungjawaban.

“Jika kami menemukan bahwa staf PBB secara sengaja menjegal—secara harfiah—Presiden dan Ibu Negara, maka harus ada pertanggungjawaban. Dan saya pribadi akan memastikan hal itu,” ujar Leavitt dalam wawancara dengan salah satu stasiun berita.

Spekulasi dan Penyangkalan dari PBB

Insiden ini semakin memperkuat kekhawatiran akan adanya niat jahat dari pihak PBB. Sebelumnya, laporan dari surat kabar The Times of London menyebutkan bahwa beberapa staf PBB pernah bercanda bahwa mereka akan mematikan eskalator dan memberi alasan bahwa PBB sedang kehabisan dana, mengacu pada pemotongan anggaran besar-besaran dari AS.

Namun, PBB segera membantah tuduhan tersebut. Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, menjelaskan bahwa kemungkinan besar mekanisme pengaman pada eskalator aktif secara tidak sengaja. Ia menyatakan bahwa penyelidikan menunjukkan bahwa fungsi keamanan tersebut terpicu oleh seorang videografer yang sedang merekam kedatangan delegasi AS.

“Eskalator kemudian segera di-reset dan kembali beroperasi seperti biasa,” kata Dujarric dalam pernyataan resmi.

Selain itu, Dujarric juga menegaskan bahwa teleprompter yang sempat mengalami gangguan sepenuhnya berada di bawah kendali Gedung Putih. “Kami tidak memiliki komentar mengenai teleprompter karena pengoperasiannya merupakan tanggung jawab pihak AS,” tambahnya.

Kritik Trump Terhadap PBB

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Trump langsung menyentil PBB dengan menyebutkan dua masalah tersebut sebagai cerminan kegagalan organisasi internasional tersebut. Ia menyampaikan bahwa apa yang ia dapatkan dari PBB hanyalah eskalator yang berhenti saat ia naik dan teleprompter yang rusak.

Trump juga menyampaikan sindiran terhadap PBB dengan menyatakan bahwa bahkan mereka tidak pernah meneleponnya meskipun ia telah mengakhiri tujuh konflik dunia. Ia menambahkan bahwa jika Ibu Negara tidak dalam kondisi prima, beliau bisa saja jatuh. Namun, ia menegaskan bahwa keduanya dalam kondisi prima.

Masalah Fasilitas di Markas PBB

Seiring dengan insiden ini, para reporter juga mengungkapkan bahwa masalah pada fasilitas di markas PBB New York bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak laporan mengenai kerusakan dan gangguan pada infrastruktur di tempat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa keandalan fasilitas di lokasi utama PBB masih menjadi tantangan yang perlu diperbaiki.

Meski demikian, PBB tetap menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan setiap tamu yang datang, termasuk pejabat tinggi negara-negara anggota. Dengan penjelasan dan investigasi yang dilakukan, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.