P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

MotoGP Malaysia: Investasi atau Pemborosan?

Featured Image

Pemerintah Malaysia Menilai Dampak MotoGP di Negeri Jiran

Pemerintah Malaysia kini mulai memperhatikan dampak dari penyelenggaraan MotoGP di negara tersebut. Menteri Pemuda dan Olahraga, Hannah Yeoh, menegaskan bahwa pihaknya meminta pengelola Sirkuit Internasional Sepang (Sepang International Circuit/SIC) untuk membuktikan bahwa penyelenggaraan MotoGP setiap tahun tidak hanya menjadi pemborosan anggaran negara.

Yeoh menyatakan bahwa keberlanjutan dana pemerintah untuk ajang balap motor bergengsi ini sangat tergantung pada manfaat nyata yang dirasakan oleh masyarakat dan perekonomian lokal. Ia menekankan bahwa ketika pemerintah melakukan investasi, tidak hanya melihat dari sisi pariwisata, tetapi juga harus menciptakan peluang ekonomi dan pekerjaan bagi rakyat Malaysia.

Dalam sebuah acara di Putrajaya, ia mengatakan bahwa SIC perlu melakukan pengumpulan data yang komprehensif untuk meyakinkan Kementerian Keuangan bahwa MotoGP layak didukung. Menurut Yeoh, acara ini menciptakan sekitar 4.500 pekerjaan sementara setiap tahun. Namun, ia berharap ada lebih banyak manfaat jangka panjang, seperti alih keterampilan dan penciptaan lapangan kerja permanen bagi tenaga kerja lokal.

“Karena itu, pengumpulan data sangat penting. SIC harus mencatat semua dampak ekonomi dan sosial dari MotoGP untuk membuktikan bahwa acara ini bukan pemborosan dana publik,” katanya.

Sejarah MotoGP di Malaysia

MotoGP pertama kali digelar di Malaysia pada tahun 1991, saat balapan diadakan di Sirkuit Shah Alam. Ajang ini kemudian berpindah ke Johor pada tahun 1998, sebelum akhirnya menetap di Sirkuit Sepang sejak tahun 1999 hingga saat ini. Dalam sejarahnya, hanya dua musim yang tidak menyambangi Malaysia, yakni pada tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19.

Saat ini, MotoGP Malaysia masih memiliki kontrak hingga tahun 2026. Namun, diskusi terkait perpanjangan kontrak antara pengelola sirkuit dan penyelenggara MotoGP (Dorna Sports) disebut sudah mulai dilakukan.

Angka Penonton yang Mengesankan

MotoGP Malaysia 2024 tercatat sebagai salah satu seri dengan jumlah penonton terbanyak. Berdasarkan data dari Dorna Sports, total 184.923 penonton hadir sepanjang akhir pekan balapan tahun lalu. Sepang secara konsisten menarik lebih dari 170.000 penonton dalam beberapa tahun terakhir.

Meski demikian, pemerintah menekankan bahwa keberhasilan acara tidak hanya diukur dari jumlah penonton, tetapi juga dari dampak ekonomi jangka panjang. Selain itu, MotoGP Malaysia 2025 dijadwalkan berlangsung pada 24-26 Oktober 2025. Balapan ini akan menjadi seri ketiga dari terakhir dalam kalender musim tersebut.

Grand Prix Malaysia diharapkan tetap menjadi magnet bagi penggemar MotoGP dari berbagai negara, sekaligus memberikan dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi lokal. Dengan adanya peningkatan partisipasi dan pengembangan infrastruktur, MotoGP di Malaysia bisa menjadi contoh sukses dalam menjembatani olahraga dan ekonomi.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.