
Peran Industri Properti dalam Pemulihan Ekonomi Bulukumba
Pada sore hari, angin laut yang tenang bertiup dari Tanjung Bira, mengiringi pandangan Syafruddin Mualla yang menatap ke arah barat kota. Sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang & Industri (KADIN) Sulawesi Selatan, ia menyampaikan keyakinannya bahwa industri properti dapat menjadi mesin utama pemulihan ekonomi di Bulukumba.
Syafruddin tidak asing bagi kalangan bisnis di Sulawesi Selatan. Selain menjabat di KADIN, ia juga aktif sebagai pengurus DPD Realestat Indonesia (REI) Sulsel. Dua posisi ini menjadikannya sebagai jembatan antara dunia usaha dan kebijakan publik.
Dampak Luas dari Sektor Properti
Menurut Syafruddin, sektor properti tidak hanya terkait dengan pembangunan rumah. Ia merupakan pusat utama yang menghubungkan berbagai sektor ekonomi daerah, mulai dari bahan bangunan, tenaga kerja, transportasi, perbankan, hingga jasa konstruksi dan perdagangan lokal.
Pemerintah pusat telah memberikan sinyal kuat melalui berbagai kebijakan pro-properti. Contohnya adalah Program 3 juta rumah untuk masyarakat, perpanjangan insentif PPN DTP hingga 2027, serta penambahan kuota rumah subsidi menjadi 350 ribu unit pada 2025. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pemerintah bahkan membebaskan BPHTB dan retribusi PBG.
Kebijakan yang Harus Dikawal
Syafruddin menegaskan bahwa kebijakan tersebut harus dikawal dengan baik agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha di daerah. Ia menyatakan bahwa KADIN dan REI Sulsel siap bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebijakan pusat berdampak langsung di lapangan.
Potensi Bulukumba sebagai Kota Baru
Bagi Syafruddin, Bulukumba memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan pengembangan properti modern di bagian selatan Sulawesi Selatan. Potensi ini bisa tumbuh melalui investasi terarah di berbagai sektor turunan seperti hotel berbintang, pusat perbelanjaan (mall), serta kawasan pemukiman komersil dan perumahan subsidi yang terintegrasi dengan konsep smart city.
Jika dikelola secara serius dan terintegrasi, Bulukumba bisa menjadi kota baru yang maju, tertata, dan menjadi magnet ekonomi di wilayah tersebut.
Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
Di akhir wawancaranya, Syafruddin menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah. Menurutnya, keberhasilan pembangunan properti bukan hanya tanggung jawab pengembang, tetapi hasil kerja sama antara pemerintah daerah, asosiasi bisnis, dan masyarakat.
Dengan kolaborasi yang baik, sektor properti akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah. Bulukumba memiliki semua modal untuk menuju arah tersebut.



Posting Komentar