P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Gubernur Malut Siapkan Lahan untuk Hilirisasi Kelapa, BNI Siap Salurkan Pembiayaan

Featured Image

Pemanfaatan Lahan untuk Komoditas Pertanian di Maluku Utara

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menyatakan bahwa pemerintahannya telah menyiapkan 273 ribu hektare lahan untuk ditanami komoditas pertanian, terutama kelapa. Ia berharap salah satu komoditas ini dapat menciptakan nilai tambah mengingat meningkatnya permintaan global akan produk pertanian.

Sherly menjelaskan bahwa Maluku Utara telah mampu menghasilkan 6 juta ton produk kelapa setiap hari. “Kami ingin memaksimalkan penggunaan lahan tidur yang masih ada,” ujarnya saat ditemui di Graha BNI, Jakarta, pada Kamis, 23 Oktober 2025. Menurutnya, banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Selain itu, pemerintah provinsi berencana memanfaatkan berbagai komoditas pertanian sebagai produk hilirisasi. Untuk mendukung hal ini, Gubernur Sherly menegaskan bahwa pemerintah provinsi dan Badan Bank Tanah akan memberikan kepastian hukum dan legalitas tanah agar investor merasa aman dalam berinvestasi.

Hingga akhir 2024, sejumlah investasi senilai Rp 60 triliun telah masuk ke kawasan Maluku Utara. “Kami akan memberikan pendampingan dan pelayanan bagi investor agar investasinya optimal,” ujar Sherly.

Pada hari yang sama, Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Badan Bank Tanah juga menandatangani Nota Kesepahaman di Graha BNI, Jakarta. Perjanjian ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak investasi di kawasan Indonesia bagian Timur.

Senior Eksekutif Vice President Network dan Sales PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Sri Indira, menyatakan bahwa BNI siap mendukung pembiayaan bagi investor yang ingin berinvestasi di Maluku Utara. Ia menilai kerja sama antara Badan Bank Tanah dan Pemerintah Provinsi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. “Kekuatan finansial BNI menjadi momentum akselerasi pembangunan yang berkelanjutan,” kata Sri Indira.

Investasi Kementerian Pertanian untuk Berbagai Komoditas

Kementerian Pertanian telah menyiapkan investasi sebesar Rp 371 triliun untuk 14 komoditas pertanian. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim bahwa sektor pertanian bisa mencetak 8,6 juta lapangan kerja jika rencana ini berhasil dilaksanakan.

“Jika ini berhasil, akan tercipta 8,6 juta lapangan kerja. Kami mohon HIPMI masuk di sini, tinggal pilih,” ujarnya saat berpidato dalam acara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia-Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Business Forum 2025 di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.

Komoditas-komoditas yang menjadi target investasi dan hilirisasi meliputi:

  • Kelapa dengan alokasi dana sebesar Rp 7,2 triliun
  • Kakao senilai Rp 44,86 triliun
  • Mete sebesar Rp 18,40 triliun
  • Kopi sekitar Rp 24,71 triliun
  • Tebu sebesar Rp 65,77 triliun
  • Kelapa sawit dengan anggaran Rp 107,56 triliun
  • Ayam senilai Rp 8,6 triliun
  • Lada/pala sebesar Rp 9,88 triliun
  • Ubi kayu sekitar Rp 15,91 triliun
  • Bawang putih senilai Rp 3,48 triliun
  • Cold chain sebesar Rp 93 miliar
  • Kapas sekitar Rp 46,20 triliun
  • Kacang tanah sebesar Rp 12,03 triliun
  • Kacang hijau sekitar Rp 6,01 triliun

Menurut Amran Sulaiman, rancangan ini telah disusun selama enam bulan. Selain itu, ia contohkan bahwa penghiliran komoditas kelapa bisa menciptakan keuntungan sekitar Rp 700 triliun. Hal ini terjadi karena adanya perubahan kebiasaan konsumsi susu di kawasan Eropa dan Cina, yaitu beralih dari susu sapi atau kambing ke susu kelapa. “Sekarang coconut milk lebih sehat,” katanya.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.