P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Dinkes Jakarta: Mikroplastik Ancam Risiko Jantung dan Stroke

Featured Image

Penjelasan tentang Bahaya Mikroplastik dan Cara Mengurangi Paparannya

Mikroplastik, yang merupakan partikel plastik dengan ukuran sangat kecil, kini menjadi perhatian serius di berbagai sektor. Ketua Subkelompok Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono, menjelaskan bahwa bahan kimia beracun yang terkandung dalam mikroplastik dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit.

Menurut Pramono, mikroplastik bukanlah agen tunggal penyakit. Namun, ia bisa menjadi faktor risiko tambahan bagi individu yang sudah memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes melitus, hipertensi, atau perokok. Contohnya, paparan mikroplastik dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada orang-orang dengan kondisi tersebut.

Ukuran mikroplastik yang sangat kecil membuatnya mudah masuk ke saluran pernapasan, saluran pencernaan, hingga pembuluh darah. Sumber paparannya bisa berasal dari udara, makanan, atau minuman yang kita konsumsi. Jika masuk ke saluran pernapasan, mikroplastik juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan.

Pramono menegaskan bahwa efek dari paparan mikroplastik tidak langsung terlihat. Dibutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan bertahun-tahun atau puluhan tahun, untuk melihat dampaknya. Oleh karena itu, cemaran mikroplastik pada air hujan tidak langsung memberikan dampak negatif ketika seseorang kehujanan.

Meski begitu, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. Tubuh manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang bisa membantu menghindari risiko-risiko tersebut. Misalnya, mikroplastik bisa keluar dari tubuh melalui refleks batuk atau bersin.

Sumber Paparan Mikroplastik yang Perlu Diperhatikan

Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova menjelaskan bahwa sumber paparan mikroplastik bisa berasal dari pakaian yang kita gunakan. Banyak pakaian saat ini terbuat dari bahan sintetis seperti polyester atau nilon, bukan katun yang merupakan bahan alami. Hal ini memperbesar potensi paparan mikroplastik.

Selain itu, paparan juga bisa berasal dari serpihan ban kendaraan atau pembakaran sampah plastik secara terbuka. Mikroplastik tidak hanya menyebar di luar ruangan, tetapi juga bisa ditemukan di dalam ruangan. Oleh karena itu, pembersihan rumah secara rutin dapat membantu mengurangi risiko paparan.

Pramono menyarankan masyarakat untuk memperhatikan debu-debu di dalam rumah, karena debu tersebut juga mengandung mikroplastik. Selain itu, pada cuaca yang cukup panas, penggunaan masker direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan.

Langkah-Langkah Pencegahan yang Efektif

Untuk mengurangi paparan mikroplastik, masyarakat disarankan untuk mengurangi penggunaan plastik dan menghindari pembakaran sampah plastik secara terbuka. Tindakan preventif ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan pribadi, tetapi juga untuk menjaga lingkungan.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Membatasi penggunaan produk berbahan plastik.
  • Memilih bahan pakaian yang lebih alami seperti katun.
  • Melakukan pengelolaan sampah plastik dengan benar.
  • Membersihkan lingkungan rumah secara rutin untuk mengurangi penumpukan debu.
  • Menggunakan masker saat berada di lingkungan yang berpotensi tinggi paparan mikroplastik.

Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, masyarakat dapat meminimalkan risiko paparan mikroplastik dan menjaga kesehatan jangka panjang.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.