P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Satu Tahun Prabowo-Gibran, KKP Klaim Tambahan 1,07 Juta Ha Kawasan Laut Nasional

Featured Image

Perluasan Kawasan Konservasi Laut di Bawah Pemerintahan Baru

Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), telah mencatat peningkatan signifikan dalam perluasan kawasan konservasi laut. Dalam satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo, luasan kawasan konservasi laut meningkat sebesar 1,07 juta hektare (Ha). Hal ini menjadi bagian dari upaya percepatan menuju target 10% wilayah laut terlindungi pada tahun 2030, serta visi jangka panjang 30×45 atau 30% laut RI terlindungi pada tahun 2045.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, menjelaskan bahwa kawasan konservasi laut merupakan komitmen pemerintah untuk melindungi ekosistem laut yang sangat penting bagi keanekaragaman hayati, ketahanan pesisir, dan keberlanjutan stok ikan. Saat ini, total luasan kawasan konservasi laut di Indonesia telah mencapai 30,99 juta hektare.

Tahun 2025 ditetapkan sebagai fase percepatan dalam pengembangan kawasan konservasi. Fokus utamanya adalah penetapan kawasan baru, sinkronisasi tata ruang laut, serta penguatan efektivitas pengelolaan melalui sistem EVIKA (Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan).

Wilayah yang Diperluas

Perluasan kawasan konservasi tahun ini mencakup beberapa wilayah strategis di Indonesia, antara lain:

  • Seram Bagian Timur
  • Buru Selatan
  • Buru
  • Teonila Serua (Maluku)
  • Aceh Selatan II
  • Aceh Timur
  • DKI Jakarta

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan terhadap ekosistem penting seperti terumbu karang, padang lamun, dan mangrove. Ekosistem tersebut berperan besar dalam menjaga keanekaragaman hayati laut, ketahanan pesisir, serta keberlanjutan stok ikan.

Sistem EVIKA untuk Evaluasi Kinerja Kawasan Konservasi

Dalam rangka memantau kinerja kawasan konservasi, KKP menerapkan sistem EVIKA. Direktur Konservasi Ekosistem, Firdaus Agung, menjelaskan bahwa sistem ini digunakan untuk secara berkelanjutan mengevaluasi kinerja 117 kawasan konservasi laut di Indonesia.

Dalam laporan tahun 2024, sebanyak 13 kawasan konservasi (11%) telah mencapai kategori berkelanjutan. Beberapa contohnya adalah:

  • Pulau Pieh
  • Kepulauan Kapoposang
  • Kepulauan Anambas
  • Gili Matra
  • Laut Sawu
  • Pulau Padaido
  • Raja Ampat
  • Waigeo Barat
  • Pantai Penyu Pangumbahan
  • Nusa Penida
  • Kepulauan Alor
  • Kepulauan Derawan
  • Raja Ampat

Kolaborasi dan Pendanaan

Program EVIKA dilaksanakan secara kolaboratif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lintas kementerian/lembaga seperti Bappenas, Kemenkeu, KLHK, BRIN, ATR/BPN, serta mitra konservasi seperti WWF, CTC, RARE, Konservasi Indonesia, dan WRI Indonesia.

Pendanaan program ini berasal dari berbagai sumber, antara lain APBN/DAK, APBD, BLU/BLUD, serta dukungan internasional dari GEF-8, Blue Planet Fund, dan TFCCA. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dan pemangku kepentingan untuk menjaga keberlanjutan kawasan konservasi laut di Indonesia.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.