
Pengungkapan Sumber Air Aqua yang Menggegerkan Publik
Pada 20 Oktober 2025, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan sidak ke pabrik Aqua di Subang. Kunjungan ini menimbulkan reaksi besar dari masyarakat setelah diketahui bahwa sumber air yang digunakan oleh perusahaan tersebut berasal dari sumur bor dalam, bukan dari mata air pegunungan seperti yang sering disebut dalam iklan sebelumnya. Informasi ini langsung viral dan memicu berbagai pertanyaan tentang transparansi serta pengelolaan sumber daya alam oleh industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, Dedi Mulyadi bertanya langsung kepada petugas pabrik mengenai asal air yang digunakan. Hasilnya, mereka mengonfirmasi bahwa air yang digunakan berasal dari sumur bor dalam yang terletak sekitar 132 meter di bawah permukaan tanah. Hal ini berbeda dengan klaim sebelumnya yang menyatakan bahwa Aqua menggunakan air dari sumber mata air pegunungan alami.
Penjelasan dari Pihak Aqua
Menanggapi isu ini, pihak Aqua memberikan klarifikasi melalui pernyataan resmi. Mereka menjelaskan bahwa meskipun menggunakan air dari sumur bor dalam, air tersebut berasal dari akuifer dalam yang terletak pada kedalaman antara 60 hingga 140 meter di bawah permukaan tanah. Akuifer ini dilindungi oleh lapisan kedap air, sehingga air tersebut tidak terkontaminasi dan tidak mengganggu penggunaan air oleh masyarakat sekitar.
Aqua juga menyatakan bahwa proses pengambilan air dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mereka memiliki izin resmi dari pemerintah melalui Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA), serta sudah membayar pajak dan retribusi sesuai peraturan yang ada.
Perspektif Ahli Hidrogeologi
Para ahli hidrogeologi memberikan konfirmasi bahwa air yang diambil dari akuifer dalam, meskipun bukan dari mata air permukaan, masih bisa digunakan dengan aman selama memenuhi standar kesehatan dan kualitas air yang ketat. Mereka menekankan bahwa kualitas air sangat bergantung pada proses pengolahan dan pengawasan yang dilakukan oleh pabrik.
Kepatuhan terhadap Regulasi
Selain itu, Aqua menegaskan bahwa mereka telah mematuhi semua regulasi yang berlaku terkait penggunaan air tanah. Proses pengambilan air dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan agar tidak merusak ekosistem sekitar. Pihak perusahaan juga terbuka untuk diperiksa lebih lanjut oleh pihak berwenang guna memastikan kepatuhan terhadap aturan lingkungan.
Harapan Masyarakat
Dengan adanya penjelasan dari pihak Aqua dan dukungan dari para ahli, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami sumber air yang digunakan oleh industri AMDK. Meski sumber air tidak berasal dari mata air pegunungan, kualitas produk tetap terjaga dan layak dikonsumsi. Selain itu, masyarakat diharapkan tetap percaya pada upaya perusahaan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Kesimpulan
Peristiwa ini menjadi penting sebagai pengingat bagi masyarakat dan industri tentang pentingnya transparansi dan tanggung jawab lingkungan. Dengan informasi yang jelas dan pengelolaan yang baik, industri AMDK dapat tetap beroperasi tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.



Posting Komentar