P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

CEO Zoom Setuju dengan Bill Gates, Jensen Huang, dan Jamie Dimon: Karyawan Bisa Kerja 3 Hari Seminggu Berkat AI

Featured Image

Pandangan Para Tokoh tentang Dampak Kecerdasan Buatan pada Sistem Kerja

CEO Zoom, Eric Yuan, menyampaikan pandangan yang sejalan dengan beberapa tokoh penting seperti Bill Gates, Jensen Huang, dan Jamie Dimon mengenai perubahan yang akan dibawa oleh kecerdasan buatan (AI) dalam pola kerja global. Mereka sepakat bahwa kehadiran AI bisa membuka jalan menuju sistem kerja yang lebih fleksibel, mungkin hanya tiga hingga empat hari dalam seminggu. Namun, di sisi lain, mereka juga mengingatkan adanya risiko hilangnya sejumlah pekerjaan.

Dalam wawancara dengan The New York Times, Yuan menegaskan bahwa jika AI dapat membuat hidup manusia menjadi lebih baik, maka tidak ada alasan untuk bekerja lima hari seminggu. Ia berpikir bahwa setiap perusahaan akan mendukung sistem kerja yang lebih ringkas. “Saya pikir ini pada akhirnya akan membebaskan waktu semua orang,” ujarnya.

Tren pekan kerja singkat telah diuji di Eropa dengan hasil positif. Di Amerika Serikat, sebuah perusahaan bernama Exos menemukan bahwa pengurangan satu hari kerja mampu mengurangi tingkat kelelahan hingga setengahnya serta meningkatkan produktivitas sebesar 24 persen. Hal ini menunjukkan potensi besar dari model kerja yang lebih ringkas.

Meski demikian, Yuan tetap waspada terhadap risiko yang muncul. Ia mengingatkan bahwa setiap pergeseran paradigma teknologi akan membawa kehilangan beberapa pekerjaan, namun juga menciptakan peluang baru. Ini menjadi poin penting yang harus dipertimbangkan oleh seluruh pemangku kepentingan.

Bill Gates pun menyampaikan pendapat serupa. Dalam wawancara dengan Fortune bulan Februari lalu, ia mengatakan bahwa masa depan pekerjaan mungkin hanya membutuhkan dua atau tiga hari kerja seminggu. Menurutnya, tujuan hidup bukan hanya sekadar melakukan pekerjaan. Ia bahkan memprediksi bahwa dalam 10 tahun ke depan, AI akan menggantikan kebutuhan manusia untuk "sebagian besar hal".

Di sisi lain, CEO Nvidia, Jensen Huang, menilai revolusi AI baru saja dimulai. Ia berpendapat bahwa jika industri terus mengadopsi AI dengan cepat, kemungkinan besar kita akan memiliki minggu kerja empat hari. Namun, ia juga memprediksi bahwa kita akan lebih sibuk di masa depan dibandingkan sekarang.

Dalam dunia keuangan, CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, menilai bahwa teknologi ini bisa membawa keseimbangan hidup yang lebih baik. Ia mengatakan kepada Bloomberg TV tahun lalu bahwa anak-anak akan hidup hingga usia 100 tahun dan tidak terkena kanker berkat teknologi. Dan kemungkinan besar mereka hanya akan bekerja tiga setengah hari dalam seminggu.

Namun, tidak semua pemimpin industri sepakat. Beberapa dari mereka mengingatkan adanya ancaman kehilangan pekerjaan. CEO Ford, Jim Farley, dan pimpinan Klarna, Sebastian Siemiatkowski, menilai bahwa sebagian besar peran tertentu akan benar-benar hilang.

Sebaliknya, Huang berpendapat bahwa selama 300 tahun terakhir, setiap kali ada lompatan teknologi, bukan hanya produktivitas yang meningkat, tetapi juga kesempatan kerja meningkat. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, AI juga membuka peluang baru.

Dengan demikian, wacana bahwa karyawan masa kini bisa bekerja hanya tiga hingga empat hari dalam seminggu berkat AI mencerminkan peluang sekaligus tantangan besar. Bagi sebagian kalangan, ini membuka jalan menuju keseimbangan hidup yang lebih baik, tetapi bagi yang terdampak otomatisasi, ancaman kehilangan pekerjaan tetap nyata.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.