P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

PLN EPI Akan Bangun 5 Pabrik Biomassa Bersama Perusahaan Polandia

Kerja Sama Antara PLN EPI, BEG, dan G7 Group untuk Membangun Lima Pabrik Biomassa

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), PT Biomassa Energi Group (BEG), serta perusahaan asal Polandia, G7 Group SP.Z.O.O, berencana membangun lima pabrik produksi biomassa. Rencana ini diambil setelah mereka mengoperasikan pabrik pellet tandan buah kosong kelapa sawit pertama yang dikembangkan bersama pada Februari 2026.

Rogowski Wojciech Marek, penasihat hukum Perusahaan G7 Group SP.Z.O.O, menyampaikan bahwa akan diikuti oleh lima pabrik tambahan dengan kapasitas serupa atau lebih besar. Ia menjelaskan bahwa rencana ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ekspor produk biomassa Indonesia ke pasar global, khususnya Asia dan Eropa.

Pabrik pertama yang direncanakan beroperasi pada 2026 tersebut ditargetkan mampu memproduksi sekitar 120 ribu ton tandan buah kosong per tahun. Penandatanganan nota kesepahaman antara G7 Group, BEG, dan PLN EPI dilakukan dalam rangka memperkuat rantai pasok dan meningkatkan volume ekspor produk biomassa Indonesia.

Marek yakin melalui kolaborasi ini, jumlah volume ekspor berbagai produk biomassa seperti cangkang inti sawit, pelet kayu limbah sawit, dan tandan buah kosong kelapa sawit bisa mencapai tiga juta ton per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Menurutnya, permintaan biomassa dunia terus meningkat, dan Indonesia memiliki seluruh faktor yang diperlukan untuk menjadi pemimpin pasar. “Sebelum MoU ini ditandatangani, kami sudah menyiapkan langkah strategis untuk mengamankan pangsa pasar,” ujarnya.

Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi biomassa sekitar 130 juta ton per tahun, tetapi hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan. “Kami ingin mengubah potensi besar itu menjadi peluang nyata baik untuk dekarbonisasi sistem kelistrikan nasional maupun untuk memenuhi permintaan energi hijau global,” katanya.

Hokkop juga menyatakan bahwa PLN EPI tidak hanya berperan sebagai penyedia energi primer dalam negeri, tetapi juga mulai memperluas bisnisnya, seperti perdagangan biomassa dan ekspor bahan bakar berkelanjutan. Ia berjanji akan terus memastikan pasokan biomassa dalam negeri terjaga untuk program co-firing atau pembakaran dua jenis material di pembangkit listrik tenaga uap batubara (PLTU) milik PLN.

Strategi Ekspansi dan Kolaborasi

Pembangunan lima pabrik biomassa ini menjadi bagian dari strategi ekspansi yang dirancang oleh PLN EPI dan mitra-mitranya. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi biomassa dan mempercepat pengembangan industri energi terbarukan di Indonesia.

Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen biomassa utama di kawasan Asia Tenggara. Dengan sumber daya alam yang melimpah dan infrastruktur yang terus berkembang, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu negara yang mendominasi pasar biomassa global.

Potensi Ekonomi dan Lingkungan

Pengembangan industri biomassa tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada upaya pengurangan emisi karbon. Dengan memanfaatkan limbah pertanian seperti tandan buah kosong kelapa sawit, Indonesia dapat mengurangi sampah dan mengubahnya menjadi sumber energi yang ramah lingkungan.

Dalam konteks ekspor, biomassa Indonesia juga memiliki daya saing tinggi karena kualitasnya yang baik dan harga yang kompetitif. Hal ini membuat pasar Asia dan Eropa tertarik untuk membeli produk biomassa dari Indonesia.

Keterlibatan PLN EPI dalam Pengembangan Biomassa

PLN EPI berkomitmen untuk terus memperluas perannya dalam pengembangan biomassa. Selain menjadi penyedia energi primer, perusahaan ini juga aktif dalam perdagangan biomassa dan ekspor bahan bakar berkelanjutan. Dengan demikian, PLN EPI tidak hanya fokus pada produksi energi, tetapi juga pada pengembangan ekosistem energi terbarukan yang lebih luas.

PLN EPI juga berkomitmen untuk menjaga ketersediaan biomassa dalam negeri agar dapat digunakan dalam program co-firing di PLTU. Dengan demikian, penggunaan bahan bakar fosil dapat dikurangi secara bertahap, sehingga membantu pemerintah dalam mencapai target dekarbonisasi.

Kesimpulan

Proyek pembangunan lima pabrik biomassa oleh PLN EPI, BEG, dan G7 Group SP.Z.O.O adalah langkah penting dalam pengembangan industri energi terbarukan di Indonesia. Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan ekspor biomassa, memperkuat rantai pasok, dan mempercepat transisi menuju energi hijau. Selain itu, proyek ini juga berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan Indonesia.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.