
Tips Pola Makan Sehat untuk Keluarga yang Sibuk
Menjaga pola makan sehat sering kali dianggap sebagai tantangan besar, terutama bagi keluarga yang memiliki jadwal padat. Namun, kuncinya justru sederhana: niat, konsistensi, dan pemahaman tentang komposisi gizi. Hal ini disampaikan oleh dr. Consistania Ribuan, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, dalam acara perayaan lima tahun RAVELLE di Jakarta.
“Yang paling penting adalah niat dan konsistensi. Jangan lupa bahwa komponen dasar harus seimbang. Terkadang kita hanya fokus pada protein atau sayur saja, padahal itu tidak cukup. Harus ada keseimbangan antara karbohidrat, protein, lemak, serat, dan buah,” ujarnya.
3 Tips Pola Makan Sehat untuk Keluarga yang Sibuk
Ukuran Porsi Praktis dengan Tangan
Bagi orang-orang yang sibuk tetapi ingin menjaga keseimbangan nutrisi, dr. Consistania memberikan tips praktis menggunakan tangan sebagai alat ukur. Cara ini sangat efektif karena setiap orang memiliki ukuran tangan yang berbeda, sehingga porsi makan bisa disesuaikan sesuai kebutuhan individu.
“Karbohidrat seperti nasi atau pasta seukuran kepalan tangan. Protein seluas telapak tangan, lemak jahat hanya seujung jempol, serat dua kepalan, dan buah kurang lebih mirip satu mangkok kepalan tangan,” jelasnya.
Dengan metode ini, tidak perlu repot menimbang gram per gram. Cukup melihat ukuran tangan sendiri, dan Anda sudah bisa mengatur porsi makan secara tepat.
Olahan Makanan Sederhana
Selain itu, dr. Consistania juga menekankan bahwa olahan makanan sehat tidak selalu mahal atau rumit. “Makanan nasi dengan lauk pauk lengkap itu sebenarnya baik-baik saja,” katanya.
Lauk bisa berupa protein hewani seperti ikan atau ayam, serta sayuran yang diolah dengan cara sederhana. Contohnya, sayur bisa ditumis agar tekstur dan vitaminnya tetap terjaga. Ikan bisa dimasak dengan teknik stir fry hingga matang, asalkan kandungan lemaknya rendah.
Ia menambahkan bahwa teknik memasak yang tepat sangat berpengaruh pada nilai gizi makanan. “Masak dengan suhu terlalu tinggi atau dipanaskan berulang-ulang bisa merusak gizi,” tegasnya.
Pemanasan ulang, seperti menghangatkan lauk berkali-kali, dapat menyebabkan protein terurai dan beberapa vitamin larut air hilang. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk memasak dalam porsi yang habis sekali makan atau menyimpan makanan dengan benar jika akan dimakan kemudian.
“Jadi sekali lelehkan langsung dimasak, langsung dimakan. Kalau sudah bolak-balik beku, cair, beku cair, kualitas makanannya, nutrisinya udah turun,” tambahnya.
Pentingnya Sarapan
Salah satu pesan utama dari dr. Consistania adalah pentingnya sarapan, meskipun jadwal hari sangat sibuk. “Harus sarapan, tidak boleh dilewatkan. Itu modal kita beraktivitas sampai siang,” tegasnya.
Menurutnya, orang yang melewatkan sarapan cenderung makan berlebihan di siang hari. “Asupan protein di pagi hari sangat penting untuk kontrol berat badan dan memenuhi kebutuhan harian,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar menu sarapan tidak hanya terdiri dari karbohidrat. Protein di pagi hari membantu menjaga energi dan mencegah rasa lapar berlebihan.
“Kadang kita cuma sarapan roti tanpa protein. Itu tidak cukup,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah kecil seperti mengatur pola makan seimbang, porsi yang tepat, dan menjaga sarapan, keluarga yang sibuk tetap bisa menjaga kesehatan tanpa harus mengorbankan waktu dan rasa.
Posting Komentar