P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Emiten Prajogo Pangestu (CDIA) Kuatkan Posisi di Bisnis Angkutan Laut untuk Jaga Ketahanan Bisnis

Featured Image

Perluasan Bisnis Angkutan Laut oleh CDIA

PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), yang merupakan perusahaan milik Prajogo Pangestu, kembali melakukan langkah strategis dalam bisnis angkutan laut. Dengan memperkuat kepemilikan saham di dua anak usahanya, yakni PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), CDIA menunjukkan komitmennya untuk memperluas jangkauan bisnisnya di sektor maritim.

Transaksi ini dilakukan dengan total nilai sebesar Rp2,68 triliun. Seluruh transaksi tersebut dilaksanakan pada 1 Oktober 2025 dan terdiri dari empat objek yang saling berkaitan. Berikut adalah rincian masing-masing objek transaksi:

  • Objek Transaksi I: Pemberian pinjaman oleh CDIA kepada PT Buana Primatama Niaga (BPN) dengan nilai maksimum Rp1 triliun. Bunga pinjaman ditetapkan sebesar JIBOR 3 bulan + 1,75% dengan tenor hingga 31 Desember 2032. Pembayaran bunga akan dilakukan setiap tanggal 25 pada Maret, Juni, September, dan Desember.

  • Objek Transaksi II: Penerbitan saham baru oleh PT CSI sebanyak 18.138.724 lembar dengan total nilai Rp2,72 triliun. Saham baru ini diambil oleh CDIA dan BPN.

  • Objek Transaksi III: PT MIM menerbitkan sebanyak 18.027.795 saham baru dengan nilai mencapai Rp1,80 triliun.

  • Objek Transaksi IV: Pengambilalihan saham PT CSI dan PT MIM yang dimiliki PT BPN oleh CDIA beserta anak usahanya, yakni PT Chandra Samudera Port (CSP), dengan total nilai sebesar Rp2,68 triliun.

Setelah seluruh transaksi tuntas, CDIA menguasai 99% saham di PT CSI dan PT MIM, sedangkan 1 lembar saham di masing-masing entitas dipegang oleh PT CSP. Kedua perusahaan kini menjadi anak usaha terkonsolidasi penuh di bawah CDIA.

Selain itu, CDIA juga memberikan pinjaman kepada PT Redeco Petrolin Utama senilai Rp11 miliar dengan tingkat bunga 8,11% per tahun dan tenor 36 bulan yang dapat diperpanjang. Entitas usaha ini menjalankan bisnis perdagangan besar (bukan mobil dan sepeda motor), serta pergudangan dan aktivitas penunjang angkutan. Bisnis lainnya meliputi perdagangan besar bahan dan barang kimia serta pergudangan dan penyimpanan.

Kinerja Keuangan yang Menggembirakan

Laba bersih CDIA pada semester I/2025 melonjak signifikan. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, CDIA membukukan pendapatan sebesar US$66,87 juta atau naik 41,94% YoY dari US$47,11 juta pada semester I/2024. EBITDA perseroan tercatat melonjak 468,3% YoY dari US$12,6 juta menjadi US$71,9 juta. Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih CDIA mencapai US$67,84 juta pada semester I/2025 atau lebih tinggi 330% dari US$15,77 juta pada paruh pertama 2024.

Dengan capaian tersebut, laba bersih CDIA lebih besar dibandingkan dengan pendapatan perseroan. Pundi-pundi laba CDIA pada paruh pertama tahun ini didorong oleh pendapatan dari aset keuangan US$11,16 juta dan keuntungan lain-lain bersih US$46,28 juta. Jika dikonversi ke dalam rupiah, laba bersih CDIA pada semester I/2025 setara dengan Rp1,09 triliun dengan kurs Rp16.129 per dolar AS.

Strategi Pertumbuhan dan Ekspansi

Direktur CDIA Jonathan Kandinata menyampaikan bahwa kinerja perseroan pada paruh pertama 2025 menunjukkan ketahanan sekaligus disiplin strategi pertumbuhan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA). Laba bersih yang melonjak didukung oleh pilar logistik sebagai mesin pertumbuhan utama melalui akuisisi PT Marina Indah Maritim dan PT Barito Investa Prima (kini PT Chandra Investa Prima), yang memperluas jejak logistik terintegrasi CDI Group di laut dan darat.

Pada semester pertama 2025, CDIA menyelesaikan akuisisi PT Barito Investa Prima. Secara paralel, CDIA juga mengoperasikan dua kapal pengangkut gas ethylene guna memperkuat kapabilitas maritim sekaligus memperkokoh integrasi rantai pasok aset Chandra Asri Group di Indonesia dan Singapura.

CDIA mengalokasikan dana hasil IPO sebesar Rp2,4 triliun untuk mendukung ekspansi perseroan. Sekitar Rp0,9 triliun dialokasikan untuk tambahan kapal guna memperkuat lini logistik dan Rp1,5 triliun untuk pengembangan tangki penyimpanan, pipa ethylene, dan fasilitas pendukung lainnya untuk meningkatkan integrasi pelabuhan.

"Secara keseluruhan, inisiatif ini memperluas kapasitas layanan, memperdalam integrasi rantai nilai, dan memperkuat peran CDI Group sebagai penggerak utama konektivitas regional dan solusi infrastruktur," imbuh Jonathan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.