P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Manuver CDIA Kuasai Pasar Angkutan Laut Melalui Anak Perusahaan

Featured Image

Perkuat Kepemilikan di Sektor Pelayaran

PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), yang merupakan emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, memperkuat pengaruhnya terhadap dua anak perusahaan di sektor pelayaran, yaitu PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM). Langkah ini dilakukan melalui penambahan kepemilikan saham dengan total nilai mencapai Rp 2,68 triliun.

Sebelumnya, CDIA berstatus sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA) dengan kepemilikan saham sebesar 49% di CSI dan MIM. Namun, karena adanya pembatasan kepemilikan asing di sektor angkutan laut, CDIA menggandeng PT Buana Primatama Niaga (BPN), sebuah perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN), untuk memegang 51% saham di kedua entitas tersebut.

Ekspansi Bisnis Logistik

Dengan ekspansi bisnis logistik yang dilakukan oleh CSI dan MIM, kedua perusahaan membutuhkan tambahan modal dari para pemegang saham. Setelah status CDIA berubah menjadi PMDN, perseroan memutuskan untuk mengambil alih kepemilikan saham CSI dan MIM dari BPN.

CDIA adalah entitas bisnis Prajogo yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli lalu. Sekitar 60% sahamnya dimiliki oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), yang berada di bawah kendali Prajogo Pangestu sebagai pengendali utama TPIA.

Rincian Transaksi Pengambilalihan Saham

Transaksi pengambilalihan saham tersebut dilaksanakan dalam empat tahap pada 1 Oktober 2025. Berikut rinciannya:

  • Pertama, pemberian pinjaman kepada BPN maksimal Rp 1 triliun dengan bunga JIBOR 3 bulan + 1,75%, dibayarkan setiap Maret, Juni, September, dan Desember dengan jatuh tempo hingga 31 Desember 2032.
  • Kedua, penerbitan saham baru oleh CSI sebanyak 18.138.724 saham, yang diambil bagian oleh CDIA dan BPN dengan total nilai Rp 2,72 triliun.
  • Ketiga, penerbitan saham baru oleh MIM sebanyak 18.027.795 saham, dengan nilai Rp 1,80 triliun.
  • Keempat, pengambilalihan saham CSI dan MIM milik BPN oleh CDIA dan PT Chandra Shipping Pacific (CSP) dengan nilai Rp 2,68 triliun. Setelah aksi tersebut, CDIA kini menggenggam sebanyak 99,99% saham CSI dan MIM.

“Dengan terlaksananya transaksi tahap IV, PT BPN melakukan pelunasan pinjaman kepada perseroan sebagaimana dimaksud dalam transaksi tahap I. Dengan demikian, seluruh kewajiban PT BPN telah lunas,” tulis manajemen CDIA dalam keterbukaan informasi BEI.

Pinjaman ke Perusahaan Lain

Selain itu, CDIA juga menyalurkan pinjaman senilai Rp 11 miliar kepada PT Redeco Petrolin Utama (RPU) dengan bunga 8,1% per tahun, dibayarkan setiap tanggal 24 dengan tenor 36 bulan sejak 1 Oktober 2025 dan opsi perpanjangan.

Fasilitas ini diberikan untuk mendukung kegiatan operasional dan pembiayaan proyek-proyek RPU yang bergerak di sektor terminal dan penyimpanan produk minyak serta bahan kimia. Manajemen menyebut, fasilitas tersebut memberikan fleksibilitas pembiayaan yang lebih besar dibandingkan skema konvensional.

Kinerja CDIA Sepanjang Semester Pertama 2025

CDIA mencatatkan kinerja moncer pada semester I 2025. Berdasarkan laporan keuangan, perusahaan membukukan laba bersih mencapai US$ 67,84 juta atau setara dengan Rp 1,10 triliun, naik 330,18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba ini terutama didorong oleh naiknya pendapatan perusahaan dari US$ 47,11 juta menjadi US$ 66,87 juta. Hampir seluruh segmen pendapatan CDIA mengalami kenaikan sepanjang paruh pertama tahun ini.

Pendapatan dari segmen penjualan daya listrik dan jasa kelistrikan lainnya naik dari US$ 39,47 juta menjadi US$ 44,01 juta, jasa sewa kapal naik dari US$ 86,92 ribu menjadi US$ 14,95 juta, dan sewa tangki dan dermaga dari US$ 1,95 juta menjadi US$ 2,76 juta. Di sisi lain, penjualan bahan bakar sebesar turun dari US$ 5,59 juta menjadi US$ 5,04 juta.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.