
Pertemuan Hangat antara Gubernur Bali dan Menteri Northern Territory
Pertemuan antara Gubernur Bali Wayan Koster dengan Hon Robyn Cahill OAM MLA, Menteri Perdagangan, Bisnis, dan Hubungan Asia dari Northern Territory, Australia, berlangsung di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Rabu (29/10). Acara ini tidak hanya menjadi momen penting dalam pembahasan kerja sama ekonomi dan energi, tetapi juga menunjukkan sisi kemanusiaan yang hangat dari diplomasi Bali.
Selama pertemuan, suasana terasa akrab dan penuh kehangatan. Salah satu hal yang mencuri perhatian adalah penyajian minuman lokal yang unik: arak dicampur kopi tanpa gula. Minuman ini bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga simbol dari inovasi produk UKM Bali yang semakin dikenal. Tawa ringan dan obrolan santai mengalir di antara diskusi serius tentang visi bersama untuk memperkuat hubungan antara Bali dan Northern Territory.
Gubernur Wayan Koster menyampaikan komitmennya untuk memperkuat hubungan yang sudah lama terjalin, terutama dalam bidang perdagangan, pariwisata, pendidikan, dan energi bersih. Ia berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bali.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat bahwa potensi kerja sama sangat besar. Mulai dari sektor pariwisata dan hospitality, perdagangan khusus, kesehatan dan keperawatan, hingga energi dan ekonomi digital serta kreatif. Delegasi Northern Territory, yang dipimpin oleh Menteri Robyn Cahill, menyatakan siap mendukung berbagai inisiatif strategis Bali, termasuk program “Bali Mandiri Energi” yang sedang digagas oleh Gubernur Koster.
"Northern Territory memiliki pengalaman dalam transisi dari energi fosil menuju energi bersih, seperti gas alam dan tenaga surya. Kami melihat peluang besar untuk bekerja sama dengan Bali dalam mewujudkan visi energi berkelanjutan," ujar Menteri Robyn Cahill. Ia juga dikenal aktif dalam mendorong hubungan antara Australia dan Asia.
Kedekatan Budaya dan Emosional
Cahill juga menyoroti hubungan emosional dan geografis antara masyarakat Northern Territory dan Bali. Dengan waktu tempuh penerbangan sekitar dua jam dari Darwin, Bali telah menjadi destinasi yang akrab di hati warga Australia Utara. "Bagi kami, Bali bukan hanya tempat liburan, tapi sahabat dekat yang memiliki ikatan budaya dan kemanusiaan," katanya dengan senyum hangat.
Gubernur Koster menyambut baik semangat tersebut dan berkomitmen untuk segera membentuk tim khusus guna menindaklanjuti pembahasan kerja sama di berbagai bidang, termasuk investasi, energi, pendidikan, serta pengembangan produk lokal Bali untuk pasar Australia.
Pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam ini ditutup dengan saling bertukar cendera mata dan komitmen untuk memperkuat kerja sama yang tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga persahabatan antarmanusia. Keberadaan arak dan kopi menjadi simbol dari semangat sinergi dua budaya yang berbeda namun saling melengkapi.
Peserta yang Hadir
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Staf Menteri Cahill Brett Hannam, Direktur Senior David Orr, Wakil Kepala Eksekutif Kelly Ralston, dan Direktur Inovasi Martin Redhead dari Departemen Perdagangan, Bisnis, dan Hubungan Asia. Sementara dari Konsulat-Jenderal Australia di Bali, hadir Konsul-Jenderal Jo Stevens, Konsul Bidang Ekonomi, Perdagangan, dan Diplomasi Publik Lachlan Norton, serta Staf Diplomasi Publik Reskiana.
Acara berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh makna, diselingi perbincangan ringan sambil mencicipi arak Bali campur kopi. Kombinasi rasa pahit kopi dan hangatnya arak menjadi metafora indah dari semangat sinergi dua budaya yang saling melengkapi.



Posting Komentar