P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Indeks PMI Manufaktur Indonesia Naik ke 51,2 pada Oktober 2025 Didorong Permintaan Dalam Negeri

Featured Image

Kinerja Sektor Manufaktur Indonesia Membaik di Awal Kuartal IV-2025

Aktivitas sektor manufaktur di Indonesia menunjukkan tanda-tanda perbaikan stabil pada awal kuartal keempat tahun 2025. Berdasarkan data yang dirilis oleh S&P Global, indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur naik menjadi 51,2 pada Oktober, meningkat dari angka 50,4 pada bulan sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur sedang mengalami ekspansi, dengan tren pertumbuhan yang berlangsung selama tiga bulan berturut-turut.

Kenaikan indeks ini terutama didorong oleh peningkatan pesanan baru yang meningkat pada laju tercepat sejak Maret lalu. Pertumbuhan pesanan ini berasal dari permintaan domestik, sementara permintaan ekspor justru mengalami penurunan selama dua bulan beruntun akibat kondisi pasar global yang tidak stabil.

Menurut analisis dari Ekonom S&P Global Market Intelligence, Usamah Bhatti, perbaikan kondisi sektor manufaktur Indonesia semakin menguat di awal kuartal keempat tahun 2025. Ia menyatakan bahwa hal ini memberikan prospek positif untuk bulan-bulan mendatang. Selain itu, peningkatan penjualan telah mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja dan aktivitas pembelian, meskipun volume produksi masih cenderung datar.

Perbaikan Kondisi Pasar Tenaga Kerja

Kinerja pasar tenaga kerja juga menunjukkan perbaikan. Jumlah tenaga kerja meningkat secara berturut-turut selama tiga bulan, dan pada Oktober mencatat tingkat pertumbuhan tercepat dalam lima bulan terakhir. Beberapa produsen meningkatkan kapasitas produksi guna mengimbangi permintaan baru, sementara sebagian lainnya memanfaatkan stok barang yang ada untuk memenuhi pesanan. Hal ini menyebabkan penurunan sedikit pada persediaan barang jadi.

Namun, tekanan biaya produksi terus meningkat tajam. Laju inflasi harga input mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir, terutama akibat kenaikan harga bahan baku. Meski demikian, banyak perusahaan memilih untuk menaikkan harga jual secara terbatas agar tetap dapat menjaga daya saing di pasar.

Aktivitas Pembelian dan Rantai Pasok

Aktivitas pembelian juga tumbuh secara moderat selama tiga bulan berturut-turut. Beberapa produsen meningkatkan persediaan bahan baku untuk mengantisipasi kebutuhan produksi yang lebih tinggi. Namun, terdapat tanda-tanda tekanan di rantai pasok, di mana waktu pengiriman pemasok meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir.

Optimisme Industri Menurun Sedikit

Meski begitu, tingkat optimisme pelaku industri terhadap prospek setahun ke depan sedikit menurun dibandingkan bulan September. Meskipun demikian, tingkat optimisme tersebut masih berada di atas ambang batas positif. Harapan peningkatan permintaan domestik dan peluncuran produk baru menjadi pendorong utama keyakinan industri terhadap masa depan sektor manufaktur Indonesia.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.