
Pertumbuhan Kredit Investasi yang Menggembirakan
Pertumbuhan kredit investasi di Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari data yang mencatat adanya kenaikan laju pertumbuhan kredit perbankan untuk mendukung kebutuhan investasi pada bulan September 2025. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), kredit investasi menjadi salah satu sektor utama yang mendorong perbaikan pertumbuhan kredit secara keseluruhan.
Outstanding kredit investasi per September 2025 tumbuh sebesar 15,18% secara tahunan atau year on year (YoY). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya yang hanya mencapai 13,86%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa sektor investasi semakin diminati oleh pelaku usaha dan investor.
Di sisi lain, kredit modal kerja dan kredit konsumsi masih mengalami perlambatan. Kredit modal kerja hanya tumbuh sebesar 3,37% pada bulan September, melambat dari pertumbuhan sebelumnya yang mencapai 3,53% pada Agustus. Sementara itu, kredit konsumer juga mengalami penurunan laju pertumbuhan, dari 10,61% pada Desember 2024 menjadi 7,42% pada September 2025.
Total outstanding kredit perbankan per September 2025 mencapai Rp 8.161 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 7,70% secara tahunan. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 7,56%.
Sektor yang Mengalami Pertumbuhan Terbesar
Berdasarkan data sementara BI, pertumbuhan kredit investasi paling cepat terjadi di sektor pertambangan dan penggalian. Sektor ini melonjak sebesar 54,9% secara tahunan menjadi Rp 218,4 triliun. Diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 31,9% menjadi Rp 342,3 triliun.
Selain itu, kredit investasi sektor listrik, gas, dan air meningkat sebesar 24,8% secara tahunan menjadi Rp 204,4 triliun. Laju pertumbuhan sektor ini meningkat signifikan dibandingkan dengan Agustus yang hanya tumbuh 12,9%. Sementara itu, sektor jasa juga mengalami pertumbuhan sebesar 12,6% menjadi Rp 123 triliun.
Peran Bank Negara Indonesia (BNI) dalam Mendukung Investasi
Bank Negara Indonesia (BNI) berkomitmen untuk terus mempercepat penyaluran kredit investasi. Salah satu fokus BNI adalah memberikan dukungan pembiayaan bagi potensi investasi yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan-lahan negara yang berstatus hak pengelolaan lahan (HPL).
Badan Bank Tanah (BBT) saat ini fokus pada penguatan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendorong optimalisasi lahan-lahan tidur yang ditawarkan kepada investor. Tujuannya adalah untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Terbaru, BBT telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan pemerintah provinsi Maluku Utara untuk mendorong hilirisasi industri pertanian dan perkebunan. Hal ini menunjukkan komitmen BBT dalam menjalin kolaborasi yang bermanfaat bagi perekonomian daerah maupun nasional.
SEVP Network & Sales BNI Sri Indira menyatakan bahwa mandat BBT untuk menjamin ketersediaan tanah bagi kepentingan umum sejalan dengan misi BNI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menekankan bahwa setiap investasi memerlukan dukungan pembiayaan, sehingga BNI siap menjadi mitra bagi investor yang membeli lahan dari BBT.
BNI menawarkan berbagai skema pendanaan proyek seperti fasilitas kredit korporasi maupun sindikasi. Selain itu, BNI juga menyediakan layanan cash management untuk memastikan arus kas perusahaan investor dapat berjalan lancar. Sampai dengan Juni 2025, kredit investasi BNI tercatat mencapai Rp 184,5 triliun, tumbuh sebesar 7,1% secara tahunan.



Posting Komentar