P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Domino Digital Pertama di Makassar: Mengubah Permainan Tradisional ke Era Teknologi

Featured Image

Transformasi Domino: Dari Permainan Tradisional ke Olahraga Digital

Pada 8–9 November mendatang, dunia domino di Indonesia akan menghadapi perubahan besar. Higgs Games Island (HGI) bekerja sama dengan Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (Pordi) akan menyelenggarakan turnamen domino digital pertama di Tanah Air. Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam transformasi permainan tradisional menjadi olahraga berbasis teknologi.

Ketua Umum Pordi, Andi Jamaro Dulung, menyebut digitalisasi ini sebagai “lompatan besar bagi dunia domino Indonesia.” Ia menekankan bahwa melalui kerja sama dengan HGI, domino kini memasuki era kompetisi yang lebih profesional, transparan, dan berintegritas. “Kami ingin menghadirkan sistem pertandingan yang tidak hanya adil, tapi juga berkelas internasional,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Turnamen ini akan menggunakan kartu domino digital berbasis e-paper, teknologi yang memberikan pengalaman bermain yang terasa realistis namun efisien. Sistem tersebut dikembangkan dalam HGI Master Tournament System, yang memastikan setiap langkah pemain terekam dan terverifikasi secara otomatis. Hal ini mengurangi potensi kesalahan manusia dan meningkatkan keadilan kompetisi.

Bagi banyak penggemar domino, langkah ini bukan sekadar inovasi teknis, tetapi sebuah pergeseran paradigma. Dari permainan meja yang sering diidentikkan dengan hiburan warung kopi, domino kini diposisikan sebagai olahraga intelektual modern—sebuah ruang di mana strategi, logika, dan ketajaman berpikir diuji setara dengan olahraga catur atau bridge.

Meski begitu, Pordi menegaskan bahwa semangat kebudayaan tetap dijaga. Domino, kata Andi Jamaro, telah menjadi bagian dari warisan sosial masyarakat Indonesia—dari pesisir Sulawesi hingga pelosok Kalimantan. “Kami ingin menjaga akar tradisinya sambil membawa domino ke panggung global. Ini bukan sekadar permainan, tapi bagian dari identitas bangsa,” tuturnya.

Selain aspek kompetitif, acara ini juga dirancang sebagai perayaan komunitas. Penanggung jawab HGI, Finn, menyebut bahwa lebih dari 1.000 peserta telah mendaftar. “Kami menyiapkan bukan hanya turnamen, tapi juga berbagai aktivitas interaktif dan hiburan di lokasi. Ini pesta domino terbesar yang pernah ada di Indonesia,” katanya dengan semangat.

Pemerintah Kota Makassar memberikan dukungan penuh terhadap gelaran tersebut. Wali Kota setempat memandang inisiatif HGI dan Pordi sebagai sinergi positif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor digital. Ia berharap kehadiran turnamen ini dapat menjadi model bagi pengembangan olahraga berbasis budaya dan teknologi di wilayah Indonesia timur.

Namun, di balik sorotan gemerlap, penyelenggara juga menyadari tantangan terbesar: menghapus stigma perjudian yang selama ini melekat pada permainan domino. Baik HGI maupun Pordi menegaskan, seluruh kegiatan ini murni untuk olahraga intelektual. Tidak ada unsur taruhan, dan seluruh mekanisme kompetisi diawasi ketat oleh federasi. “Kami ingin domino dipahami sebagai olahraga strategi, bukan permainan untung-untungan,” tegas Andi Jamaro.

Lebih dari sekadar turnamen, ajang ini menandai era baru bagi olahraga rakyat Indonesia. Domino kini menapaki jalur digital, membuka peluang baru bagi generasi muda untuk mengenal permainan ini bukan sebagai nostalgia, melainkan sebagai disiplin yang menuntut kecerdasan dan sportivitas tinggi.

Jika berhasil, apa yang dimulai di Makassar bulan depan mungkin akan tercatat sebagai awal kebangkitan domino Indonesia—sebuah transformasi dari meja kayu ke layar digital, dari permainan warung ke arena nasional. Dalam kata-kata Finn, “Kami tidak hanya merayakan ulang tahun, kami sedang menulis sejarah.”

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.