P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Pakar Pendidikan Internasional: Thinking Komputasi Kunci Perubahan Pendidikan

Featured Image

Pentingnya Computational Thinking dalam Pendidikan Era Digital

Computational Thinking (CT) dianggap sebagai kunci utama dalam mempercepat transformasi pendidikan di era digital. Pandangan ini disampaikan oleh Prof. Erik Barendsen, seorang pakar pendidikan internasional dari Radboud University dan Open University, Belanda. Menurutnya, kemampuan berpikir komputasional bukan hanya sekadar keterampilan teknis, tetapi juga cara berpikir yang mampu menghubungkan dunia nyata dengan solusi berbasis teknologi.

“Computational Thinking menghubungkan konteks dunia nyata dengan solusi komputasional yang aplikatif,” ujar Prof. Erik dalam acara Half Day Seminar bertajuk “STEM for Future Leaders: Empowering Teachers, Inspiring Students” yang diselenggarakan di Universitas Kristen Maranatha, Jumat (24/10). Ia menekankan bahwa CT adalah fondasi penting untuk melatih siswa agar mampu berpikir kritis dan kreatif di tengah tantangan digital saat ini.

Peran Guru dalam Mengembangkan Computational Thinking

Prof. Erik menegaskan bahwa guru memiliki peran sentral dalam menumbuhkan pola pikir Computational Thinking sejak dini. Dengan memberikan pembelajaran yang relevan, guru dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan analitis dan pemecahan masalah. Hal ini sangat penting mengingat kebutuhan akan sumber daya manusia yang siap menghadapi perkembangan teknologi yang pesat.

Di sisi lain, Dekan FTRC Universitas Kristen Maranatha, Oscar Karnalim, menyoroti pentingnya jaringan antarpendidik dalam memperkuat pembelajaran berbasis komunitas. Menurutnya, setiap tingkat pendidikan memiliki tantangan yang berbeda, sehingga diperlukan ruang berbagi solusi bersama agar pengajaran STEM dapat berkembang secara berkelanjutan.

Keterlibatan Lintas Sektor dalam Transformasi Pendidikan

Kurniawan Santoso, Founder Marvin Foundation, menegaskan bahwa guru adalah ujung tombak transformasi pendidikan. Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi lintas lembaga, generasi masa depan bisa tumbuh inovatif dan siap menghadapi tantangan era digital. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yang menitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing global.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Universitas Kristen Maranatha bersama Marvin Foundation menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat. Tujuannya adalah untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan, terutama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan akses pendidikan yang lebih merata.

Momen Penting untuk Sinergi Dunia Akademik dan Komunitas Guru

Acara ini menjadi momen penting bagi dunia akademik dan komunitas guru untuk memperkuat sinergi dalam mewujudkan pendidikan yang adaptif, kolaboratif, dan siap menghadapi masa depan. Melalui diskusi dan kerja sama yang intensif, para pendidik dapat saling berbagi pengalaman, strategi, dan inovasi dalam mendukung perkembangan pendidikan yang berkelanjutan.

Beberapa poin yang menjadi fokus dalam seminar ini antara lain:

  • Pengembangan kurikulum yang mencakup konsep Computational Thinking.
  • Peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan dan pelatihan berkelanjutan.
  • Pemanfaatan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif.
  • Pembentukan komunitas pendidik yang aktif dan saling mendukung.

Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang menuju standar yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.