P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Bali Perkuat Legalitas Wisata dengan OSS, 80 Pelaku Ikuti Pelatihan

Featured Image

Pariwisata Bali: Tantangan dan Langkah Kementerian Pariwisata dalam Memperkuat Legalitas Usaha

Bali dikenal sebagai destinasi wisata utama di Indonesia yang menarik banyak pengunjung dari berbagai belahan dunia. Sebagai salah satu ikon pariwisata nasional, sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara. Namun, di balik pesatnya pertumbuhan usaha akomodasi, masih banyak unit bisnis yang beroperasi tanpa izin resmi. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan pelaku industri.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan pelatihan khusus pendaftaran perizinan berbasis risiko melalui sistem Online Single Submission (OSS) pada 2 Oktober 2025. Pelatihan ini dihadiri oleh 80 pelaku usaha yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa seluruh usaha akomodasi di Bali memiliki legalitas yang jelas dan sesuai aturan.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustafa, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian penting dalam membangun tata kelola destinasi wisata yang lebih tertib, sehat, dan berdaya saing. Menurut data yang ada, sekitar 2.612 unit akomodasi di Bali masih berstatus ilegal. Keberadaan usaha tanpa izin tidak hanya menciptakan persaingan yang tidak sehat, tetapi juga menurunkan standar pelayanan bagi wisatawan serta menimbulkan potensi masalah hukum.

Karena itu, pemerintah menegaskan bahwa ke depan, semua akomodasi yang terdaftar di platform daring (OTA) wajib memiliki izin resmi. Selain itu, pemerintah daerah turut dilibatkan dalam pendataan ulang unit-unit akomodasi untuk memastikan keabsahan dokumen usaha. “Legalitas usaha harus jelas agar perlindungan bisa berlaku bagi semua pihak,” ujar Rizki.

Langkah ini juga mendapat dukungan dari Staf Ahli Gubernur Bali, Tjok Bagus Pemayun. Menurutnya, kepemilikan izin usaha mencerminkan komitmen pelaku usaha dalam menjalankan bisnis secara bertanggung jawab. “Coaching clinic ini tidak sekadar membantu pelaku usaha tahu cara daftar OSS, tetapi juga memahami hak dan kewajiban setelah mengantongi izin,” katanya.

Dengan 6,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2024, atau setengah dari total kunjungan wisatawan asing nasional, Bali terus menjadi primadona pariwisata. Oleh karena itu, regulasi dan legalitas usaha menjadi pondasi penting untuk memastikan pertumbuhan sektor pariwisata berjalan secara berkelanjutan.

Pentingnya Legalitas dalam Sektor Pariwisata

Legalitas usaha bukan hanya tentang kepatuhan terhadap hukum, tetapi juga tentang menjaga kualitas layanan dan kepercayaan wisatawan. Dengan adanya izin resmi, pelaku usaha akan lebih mudah memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga meningkatkan daya saing dan reputasi Bali sebagai destinasi wisata unggulan.

Selain itu, legalitas usaha juga memudahkan pemerintah dalam melakukan pengawasan dan evaluasi. Dengan data yang akurat dan up-to-date, pemerintah dapat merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif dalam mengembangkan sektor pariwisata.

Tantangan dan Solusi yang Diambil

Salah satu tantangan utama dalam menerapkan regulasi ini adalah kesadaran pelaku usaha. Banyak dari mereka masih enggan mengurus izin karena dianggap merepotkan atau mahal. Untuk mengatasi ini, pemerintah dan lembaga terkait perlu terus memberikan edukasi dan bimbingan teknis.

Pelatihan seperti yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi Bali menjadi langkah penting dalam membuka kesadaran para pelaku usaha. Dengan penjelasan yang jelas dan bantuan langsung, mereka akan lebih mudah memahami proses pendaftaran dan manfaat yang diperoleh dari memiliki izin resmi.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam memastikan implementasi regulasi berjalan lancar. Dengan sinergi yang baik, semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan usaha yang sehat dan berkelanjutan.

Masa Depan Pariwisata Bali

Pariwisata Bali tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga menjadi simbol kebudayaan dan keragaman Indonesia. Dengan regulasi yang kuat dan penerapan legalitas yang ketat, Bali dapat tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan internasional maupun lokal.

Masa depan sektor pariwisata bergantung pada komitmen semua pihak, termasuk pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat. Dengan kerja sama yang baik, Bali akan tetap menjadi tujuan wisata yang unggul, aman, dan berkelanjutan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.