
Proyek Jalan Tol Pejagan–Cilacap yang Menjangkau Wilayah Banyumas
Jalan Tol Pejagan–Cilacap di Jawa Tengah akan memiliki panjang total sekitar 95,3 kilometer. Dari total panjang tersebut, hampir separuhnya berada di wilayah Kabupaten Banyumas. Hal ini menunjukkan bahwa Banyumas menjadi salah satu daerah dengan porsi trase jalan tol terpanjang dalam proyek ini.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rachman Arief Dienaputra, menyampaikan bahwa wilayah Banyumas mencakup sekitar 40 kilometer dari total panjang jalan tol. Ini menjadikannya sebagai area dengan peran signifikan dalam pembangunan proyek tersebut.
Pembagian Seksi Pembangunan
Proyek Tol Pejagan–Cilacap akan melintasi empat kabupaten, yaitu Brebes, Tegal, Banyumas, dan Cilacap. Proyek ini dibagi menjadi lima seksi pembangunan. Dua seksi di antaranya berada di Brebes, dua lainnya di Banyumas, yaitu interchange Wangon dan interchange Ajibarang, serta satu seksi di Cilacap, yaitu interchange Lebeng.
Rachman menjelaskan bahwa pembangunan akan dilakukan secara bertahap, berdasarkan hasil survei dan tingkat kepadatan lalu lintas di masing-masing ruas. Salah satu ruas yang dinilai cukup padat adalah Ajibarang–Wangon. Dengan data tersebut, pihak terkait akan menentukan urutan pembangunan yang paling efisien.
Investasi Besar untuk Proyek Jalan Tol
Nilai investasi yang diperlukan untuk membangun Jalan Tol Pejagan–Cilacap mencapai Rp 27 triliun, termasuk biaya konstruksi. Namun, nilai ini tidak mencakup biaya pembebasan lahan. Dengan demikian, rata-rata biaya konstruksi sekitar Rp 300 miliar per kilometer.
Dukungan pemerintah daerah sangat penting dalam mempercepat proses pembangunan. Rachman menyatakan optimisme bahwa proyek ini dapat segera terealisasi dengan dukungan yang memadai.
Efisiensi Waktu Tempuh yang Signifikan
Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari Purwokerto ke Jakarta. Saat ini, perjalanan dari Purwokerto ke Pejagan memakan waktu sekitar tiga jam. Dengan adanya jalan tol, waktu tempuh diperkirakan bisa dipangkas menjadi hanya 1 hingga 1,5 jam.
Jadwal Pelaksanaan Proyek
Sebelum masa konstruksi dimulai, proyek ini masih dalam tahap pra studi kelayakan (pre-feasibility study). Studi ini dilakukan dengan bantuan pemerintah Australia dan ditargetkan selesai pada Januari 2026. Setelah itu, proyek akan masuk ke tahap perizinan teknis, termasuk rekomendasi dari Kementerian ATR/BPN dan izin lingkungan dari KLHK.
Setelah desain detail selesai, proyek akan masuk ke tahap pelelangan. Jadwal sementara menunjukkan bahwa pelelangan akan dilakukan pada kuartal IV 2026, sekitar Agustus. Jika seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, penandatanganan kontrak proyek diharapkan dapat dilakukan pada 2027, diikuti dengan pembebasan lahan sebelum konstruksi dimulai.
Harapan untuk Keberhasilan Proyek
Rachman mengungkapkan harapan agar kajian studi proyek dapat segera diselesaikan sehingga pelelangan dapat segera dilakukan. Ia berharap semua tahapan dapat berjalan lancar dan proyek dapat segera dimulai. Dengan adanya jalan tol ini, diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mempercepat mobilitas masyarakat di wilayah Jawa Tengah.



Posting Komentar