P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

43.628 Tenaga Kerja Terserap dari Proyek Jalan Infrastruktur

Featured Image

Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan Berdampak Positif pada Ekonomi Lokal

Proyek infrastruktur jalan dan jembatan yang dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait telah berhasil menyerap sebanyak 43.628 tenaga kerja melalui program padat karya. Program ini dijalankan oleh seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), serta Direktorat Jenderal Bina Marga. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka lapangan pekerjaan, dan mengurangi angka pengangguran.

Dalam Tahun Anggaran (TA) 2025, Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan dana sebesar Rp1,2 triliun untuk proyek padat karya bidang jalan dan jembatan yang tersebar di 1.059 lokasi. Dana tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan infrastruktur skala kecil seperti pemeliharaan jalan dan jembatan, dengan partisipasi langsung dari masyarakat sebagai pelaku utama.

Berdasarkan data e-Monitoring Kementerian PU per 24 September 2025, progres fisik program sudah mencapai 62,1 persen. Selain itu, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 43.628 orang atau setara dengan 2.909.075 Hari Orang Kerja (HOK).

Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Pekerjaan padat karya di bidang jalan mencakup pemeliharaan rutin seperti pembersihan median jalan, pengecatan marka, dan perbaikan ringan. Progres fisiknya mencapai 63,78 persen dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 33.052 orang. Sementara itu, pemeliharaan kondisi jalan telah terealisasi sebesar 43,96 persen dengan serapan 244 tenaga kerja. Pekerjaan penunjang jalan (holding) juga mencapai progres 62,56 persen dengan serapan 23 tenaga kerja.

Di bidang jembatan, pemeliharaan rutin seperti pengecatan rangka jembatan telah mencapai progres 57,9 persen dengan serapan 9.674 tenaga kerja dari target 12.180 orang. Selain itu, tambahan kegiatan padat karya kontraktual juga berjalan dengan progres 33,41 persen dan menyerap 635 tenaga kerja.

Fokus pada Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa program padat karya bukan hanya bertujuan pada hasil fisik, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap perekonomian lokal. Ia menyatakan bahwa program ini menjadi instrumen penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat.

“Dengan melibatkan warga setempat dalam pembangunan, padat karya membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar Dody dalam pernyataannya.

Secara strategis, komponen padat karya dalam penanganan kemiskinan mendukung target PU 608, yaitu Efisiensi Investasi (ICOR kurang dari 6), Pengentasan Kemiskinan (menuju 0 persen), dan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi (8 persen per tahun). Melalui partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, program ini diharapkan dapat membuka akses pekerjaan, meningkatkan pendapatan harian, serta memperbaiki infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.