Bank Sumut menutup triwulan III 2025 dengan kinerja keuangan yang sangat kuat, meskipun terjadi perlambatan ekonomi nasional. Sampai akhir September 2025, total aset Bank Sumut tercatat sebesar Rp 47 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 7,58 persen secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 43,6 triliun.
Laba bersih pada periode tersebut mencapai Rp 539 miliar hingga September 2025. Angka ini meningkat sebesar 3,63 persen dari laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 520 miliar. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Keuangan dan TI Bank Sumut, Arieta Aryanti, dalam Workshop Jurnalisme Perbankan bersama media di Parapat, Kabupaten Simalungun, Jumat malam, 10 Oktober 2025.
Kinerja keuangan tersebut menjadikan Bank Sumut berada di peringkat keenam sebagai bank pembangunan daerah (BPD) dengan aset terbesar di Indonesia. Pertumbuhan ini menjadi cerminan tingginya kepercayaan masyarakat dan nasabah terhadap kinerja perseroan.
Total dana pihak ketiga (DPK) pada September 2025 sebesar Rp 38,8 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 9,84 persen secara YoY dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 35,3 triliun. Bank Sumut berhasil menjaga biaya pendanaan tetap terkendali. Dari sisi pembiayaan, kredit dan pembiayaan mencapai Rp 32,4 triliun, tumbuh sebesar 7,05 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 30,2 triliun. Rasio kredit bermasalah atau NPL Gross tetap terjaga di bawah 3 persen yaitu 2,60 persen.
Menurut Arieta, semua pencapaian tersebut adalah hasil dari implementasi langkah-langkah strategis seperti diversifikasi portofolio ke sektor produktif termasuk program penyaluran KUR yang mendukung inklusi keuangan bagi UMKM. Selain itu, ada perbaikan struktur pendanaan, perluasan jangkauan layanan melalui pengembangan fitur layanan transaksi digital dan agen laku pandai Sumut Link, efisiensi proses operasional, serta penguatan tata kelola dan SDM.
Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut, Syafrizalsyah, menambahkan bahwa pihaknya mendukung program pembangunan dan program prioritas pemerintah melalui pembiayaan proyek infrastruktur daerah, pembiayaan perumahan, dan pembiayaan sektor prioritas lainnya. Untuk meningkatkan daya saing, Bank Sumut memperkuat transformasi digital dan struktur organisasi digital banking.
"Mengembangkan layanan trade finance, produk investasi, merchant business, dan lainnya," ucapnya.
Komisaris Utama Bank Sumut, Firsal Ferial Mutyara, mengapresiasi kinerja solid triwulan ketiga. Dengan fondasi kuat dan arah strategis jelas, Bank Sumut memperkuat posisinya sebagai bank daerah berdaya saing nasional dan mitra utama dalam mendorong pembangunan ekonomi Sumatera Utara.
“Apresiasi untuk jajaran direksi dan seluruh insan Bank Sumut. Pertumbuhan aset 7,58 persen dan laba bersih Rp 539 miliar di tengah kondisi ekonomi yang menantang menunjukkan efektivitas strategi bisnis dan ketangguhan organisasi,” kata Firsal.
Posting Komentar