P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Respons Positif ADPI untuk Investasi Dapen di EBT

Featured Image

Perluasan Investasi Dana Pensiun ke Sektor Energi Baru dan Terbarukan

Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) memberikan tanggapan terhadap rekomendasi dari Kementerian Keuangan yang menyarankan dana pensiun untuk memperluas instrumen investasi dengan basis di sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Menurut Ketua ADPI, Abdul Hadi, saran tersebut sejalan dengan prinsip dana pensiun yang seharusnya melakukan investasi berkelanjutan.

“Karena tanggung jawab kita sangat panjang hingga peserta dana pensiun. Oleh karena itu, instrumen investasi yang berbasis ESG sangat sesuai dengan kebutuhan jangka panjang,” ujar Abdul Hadi dalam konferensi pers Indonesia Pension Fund Summit (IPFS) 2025 di Tangerang Selatan, Kamis (23/10/2025).

Menurutnya, dana pensiun dapat menjajaki opsi investasi yang bersifat berkelanjutan sebagai bagian dari strategi investasi mereka. Meski demikian, ia juga menyebut adanya risiko tertentu yang perlu diperhatikan.

Di kesempatan yang sama, PT Taspen (Persero) mengungkapkan bahwa mereka sudah mulai menjajaki produk investasi yang berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satu contohnya adalah green bond atau proyek-proyek global energy. Namun, mereka tidak langsung masuk ke proyek tersebut, melainkan memilih surat utang yang mendukung proyek energi terbarukan.

Direktur Utama Taspen, Rony Hanityo Aprianto, menjelaskan, “Kami lebih memilih untuk memasukkan surat utang yang memiliki underlying project renewable energy.”

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengingatkan bahwa mayoritas alokasi investasi dana pensiun sukarela masih terkonsentrasi pada instrumen fixed income seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan deposito di perbankan. Direktur Pengembangan Dana Pensiun, Asuransi, dan Aktuaria Kemenkeu, Ihda Muktiyanto, mengatakan bahwa fokus pada instrumen ini membuat manajemen risiko terkelola dengan baik. Namun, ia juga khawatir bahwa imbal hasil untuk kebutuhan jangka panjang peserta dana pensiun bisa terbatas.

Ihda Muktiyanto menilai pentingnya strategi investasi yang lebih berimbang agar dana pensiun dapat memperluas instrumen investasinya yang memiliki nilai tambah. “Termasuk di dalamnya instrumen-instrumen yang memiliki underlying energi baru dan terbarukan, instrumen hijau, serta tentunya instrumen lain yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan return dari hasil investasinya dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian,” katanya dalam acara IPFS 2025.

Strategi Investasi yang Lebih Beragam

Dalam konteks ini, penguasaan instrumen investasi yang lebih beragam menjadi kunci untuk memastikan pertumbuhan dana pensiun yang optimal. Dengan memasukkan aset-aset berbasis ESG dan EBT, dana pensiun dapat menciptakan portofolio yang lebih seimbang dan tahan terhadap fluktuasi pasar.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan penggunaan instrumen hijau seperti green bond dan proyek energi terbarukan.
  • Mengembangkan kerja sama dengan lembaga keuangan dan pemangku kepentingan lainnya.
  • Memperkuat sistem pengelolaan risiko untuk memastikan keamanan dana peserta.
  • Melibatkan ahli dan profesional dalam pengambilan keputusan investasi.

Pengembangan strategi investasi yang lebih beragam akan membantu dana pensiun menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan di masa depan. Dengan pendekatan yang lebih inovatif dan berkelanjutan, dana pensiun dapat memastikan kestabilan finansial bagi para pesertanya dalam jangka panjang.

0

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.