
NeutraDC Resmikan Data Center AI di Batam
NeutraDC, anak perusahaan Telkom, resmi meresmikan data center AI bernama NeutraDC Nxera di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam. Fasilitas ini memiliki kapasitas sebesar 18 megawatt (MW) dan dirancang untuk mendukung ekosistem kecerdasan buatan yang semakin berkembang.
Senior Vice President NeutraDC Batam, Indrama YM Purba, menjelaskan bahwa pada tahap awal, setiap data center memiliki kapasitas 18 MW. Perusahaan berencana membangun tiga pusat data sehingga total kapasitasnya akan mencapai 54 MW. Ia juga menyebutkan bahwa rencana pengembangan selanjutnya mungkin bisa mencapai 60 atau bahkan 100 MW.
Salah satu inovasi utama dari data center ini adalah penggunaan sistem pendinginan cairan atau liquid cooling. Sistem ini bekerja dengan mengirimkan langsung cairan seperti air deionisasi atau fluida dielektrik lainnya ke server maupun GPU. Penggunaan teknologi ini dinilai lebih efisien dibandingkan sistem pendinginan konvensional menggunakan AC.
Terdapat beberapa metode dalam sistem liquid cooling, antara lain:
- Direct-to-chip (D2C): Cold plate dipasang langsung di atas CPU atau GPU, sehingga cairan mengalir di bawah pelat melalui sistem pompa dan pipa untuk menyerap panas.
- Immersion cooling: Seluruh server atau komponen direndam dalam cairan dielektrik yang tidak menghantarkan listrik.
- Rear-door heat exchanger / liquid door-cooling: Udara panas yang keluar dari rak dialihkan ke pintu belakang rak yang dilengkapi pipa cairan pendingin, sehingga suhu udara kembali turun.
- Pemindahan panas ke sistem eksternal: Cairan yang telah menyerap panas dialirkan ke unit pemindah panas atau heat exchanger, chiller, atau sistem pengambilan kembali panas. Panas ini kemudian dibuang atau dimanfaatkan kembali.
Indrama tidak secara spesifik menyebutkan metode mana yang digunakan oleh NeutraDC Nxera. Namun, ia menegaskan bahwa sistem pendinginan yang tersedia cukup mampu memenuhi kebutuhan server dan GPU dengan daya listrik 200 hingga 300 watt. Selain itu, kemampuan lantai, rak, dan sistem mekanikal-elektrikal data center juga dirancang untuk menanggung beban fisik dan panas dari GPU.
“Kami cukup kuat secara live load. Ini untuk mengantisipasi ke depan, karena kami menggunakan GPU dengan berat 200 atau bahkan sekarang 300 watt, yang sangat berat,” kata Indrama. Ia menambahkan bahwa secara kapasitas, live load sudah diantisipasi.
Alasan Memilih Batam sebagai Lokasi Data Center
Indrama menyatakan bahwa lokasi Batam dinilai strategis. Secara geografis, Batam berdekatan dengan Singapura, yang dikenal sebagai digital hub di Asia Tenggara. “Mostly Indonesia gateway itu coming from Batam dan Singapura. So, it is very strategis,” ujarnya.
Selain itu, Batam berada di luar wilayah 'ring of fire' atau cincin api Pasifik. Hal ini membuat zona tersebut jarang terkena gempa bumi dan letusan gunung berapi, karena jauh dari pertemuan lempeng tektonik yang aktif. “Jadi sebenarnya, Batam ini sangat strategis,” tambahnya.
Presiden Direktur Telkom Indonesia (Persero) Tbk., Dian Siswarini, menilai posisi Batam sangat penting dalam mendukung kedaulatan digital Indonesia. “Kalau kami lihat, posisi Telkom sebagai BUMN memang merupakan institusi yang paling pas pada kedaulatan digital untuk Indonesia,” katanya.
Ia menuturkan bahwa salah satu tujuan pembangunan data center AI di Batam adalah untuk mencapai kedaulatan digital. “Data center ini di awalnya itu akan mempunyai kapasitas 18 megawatt dan ke depannya itu bisa tiga kali lipat, karena akan mempunyai tiga kampus (gedung data center) ke depan,” ujar Dian.
Di sisi lain, CEO NeutraDC Andreuw Th.AF menyampaikan bahwa data center di Batam ditargetkan beroperasi pada semester pertama 2026. “Kami membuat data center di Batam, kami mirror dengan Singapura dan anak usaha yang lain yaitu sister company, Telin, itu membangun lebih dari tujuh cable system baru nanti ke depan. Itu menjadi satu kesatuan ekosistem,” katanya.



Posting Komentar