
Pendapatan Stabil dan Strategi Pengembangan Produk
PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) mencatatkan penjualan yang stabil pada produk konvensional selama semester pertama tahun 2025. Perseroan ini berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 173 miliar, meningkat dari Rp 160 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan kinerja positif dalam bisnis perdagangan besar dan distribusi sepeda.
Direktur BIKE, Winston Mulyadi, menyatakan bahwa produk perseroannya telah teruji secara kualitas dan memiliki daya saing yang kuat dibandingkan kompetitor lain. Ia juga menekankan bahwa BIKE memiliki tim yang berpengalaman dan kompeten dalam menjalankan operasional perusahaan. “Penjualan produk konvensional masih menunjukkan tren yang stabil,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.
Rencana Pengembangan Produk Baru
Untuk meningkatkan laba usaha, BIKE berencana menghadirkan produk baru. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan pasar yang terus berkembang serta untuk memperkuat jaringan distribusi. Winston menjelaskan bahwa dengan adanya produk baru, perusahaan dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dan memperkuat posisi pasar.
Struktur Pendapatan Perusahaan
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Kamis, 28 Agustus 2025, BIKE mencatatkan pendapatan dari pihak ketiga sebesar Rp 159 miliar. Pendapatan ini berasal dari berbagai produk seperti sepeda, sepeda motor listrik, kereta dorong bayi, dan lain-lain. Di antara produk tersebut, sepeda menjadi sumber pendapatan terbesar dengan nilai Rp 148 miliar.
Selain itu, pendapatan dari pihak berelasi mencapai Rp 13 miliar. Penjualan tertinggi terjadi pada produk sepeda motor listrik, yaitu sebesar Rp 7 miliar. Hal ini menunjukkan minat pasar terhadap produk-produk inovatif yang ramah lingkungan.
Kinerja Keuangan Perusahaan
Pada semester pertama tahun 2025, BIKE mencatatkan laba bersih sebesar Rp 6,5 miliar, meningkat dari Rp 4,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, jumlah liabilitas BIKE tercatat sebesar Rp 208 miliar, sedikit meningkat dari Rp 205 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp 324 miliar, dan aset BIKE tercatat sebesar Rp 324 miliar, turun dari Rp 334 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sejarah dan Bisnis Perusahaan
Sepeda Bersama Indonesia didirikan di Tangerang pada tahun 2017. Perusahaan ini bergerak dalam bisnis perdagangan besar sepeda dan merupakan pemegang merek Genio Bike serta distributor terbesar sepeda merek United Bike dan Avand. Dengan jaringan yang luas, SBI mendistribusikan lebih dari 100 tipe sepeda atau lebih dari 300 varian setiap tahun melalui 319 toko yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Pertumbuhan Pasar dan Strategi Jangka Panjang
Dengan penjualan yang stabil dan strategi pengembangan produk yang baik, BIKE tampaknya siap menghadapi tantangan pasar yang semakin dinamis. Perusahaan terus berupaya memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri sepeda di Indonesia. Dengan fokus pada kualitas produk dan pelayanan pelanggan, BIKE berharap dapat terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Posting Komentar