P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

CBRE Investasi Rp1,66 T untuk Kapal, Ekspansi Bisnis Lepas Pantai

Featured Image

Perluasan Usaha PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) dengan Pembelian Kapal Senilai US$100 Juta

PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE), yang saat ini bergerak di bidang industri maritim, khususnya jasa pelayaran angkutan laut dalam negeri, akan memperluas portofolio usahanya dengan membeli kapal senilai US$100 juta atau setara dengan Rp1,66 triliun (kurs Jisdor Rp16.622 per dolar AS). Pembelian kapal tersebut merupakan bagian dari strategi diversifikasi perusahaan untuk masuk ke sektor jasa penunjang kegiatan lepas pantai (offshore).

Kapal yang dibeli oleh CBRE adalah pipe-laying and lifting vessel dari Hilong Shipping Holding Limited, yang merupakan produksi tahun 2012 asal China. Dengan pembelian ini, CBRE berencana mengembangkan bisnisnya ke sektor jasa pemasangan pipa bawah laut (pipe laying), dukungan pembangunan dan operasional pembangkit listrik tenaga laut (offshore wind farm support), serta konstruksi lepas pantai lainnya.

Pengembangan bisnis ke sektor offshore ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebutuhan infrastruktur energi di laut, baik untuk sektor minyak bumi dan gas alam (migas) maupun energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) yang dibangun di wilayah perairan laut lepas pantai (offshore). Perusahaan menilai bahwa segmentasi usaha ini memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang menarik, margin keuntungan yang lebih menarik, serta peluang kemitraan strategis dengan kontraktor EPC dan operator energi besar baik secara nasional maupun internasional.

Saat ini, CBRE hanya melakukan kegiatan operasional di wilayah perairan Indonesia (nasional/domestik). Namun, perusahaan berencana untuk memperluas jangkauan wilayah operasi ke perairan luar negeri (internasional). Hal ini didorong oleh fakta bahwa angkutan laut menjadi tulang punggung perdagangan internasional, terutama untuk kegiatan ekspor-impor dengan skala yang lebih besar. Industri pelayaran saat ini mengangkut hampir 90% dari komoditas global, sehingga menjadi komponen vital dalam rantai pasok dunia.

Selain itu, adanya peluang kerja sama dari mitra strategis internasional juga menjadi salah satu faktor penggerak. Perusahaan-perusahaan global di sektor energi, manufaktur baja, serta industri baterai/EV, perusahaan lepas pantai dan konstruksi maritim, membutuhkan dukungan jasa transportasi laut, pemasangan pipa bawah laut (pipe laying), pembangunan pembangkit listrik tenaga laut (offshore wind farm support), serta proyek konstruksi lepas pantai lainnya.

Untuk mendukung kegiatan usaha baru, CBRE akan menambah dan menyesuaikan tenaga kerja dengan mempersiapkan tenaga ahli yang memiliki kapasitas dan pengalaman yang memadai. Tenaga tersebut akan membantu kegiatan operasional lepas pantai (offshore) maupun kegiatan pelayaran luar negeri.

Sehubungan dengan rencana penambahan kegiatan usaha, CBRE akan meminta persetujuan pemegang saham terlebih dahulu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 27 Oktober 2025. Persetujuan ini sesuai dengan ketentuan POJK No. 17/2020 yang mengatur tentang penambahan kegiatan usaha.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.