
Emiten Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau dikenal Blibli melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 270 karyawan selama Oktober 2025. Langkah ini menjadi bagian dari penyesuaian organisasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan.
Apabila menilik kinerja keuangannya hingga September 2025, emiten Grup Djarum itu membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,84 triliun. Angka itu turun tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,87 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan bersih perusahaan tercatat Rp 15,23 triliun. Angka itu turun 25,6% year on year (yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,13 triliun. Namun beban pokok pendapatan melonjak 28,3% yoy menjadi Rp 12,56 triliun dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,13 triliun.
Adapun hingga 30 September 2025 jumlah karyawan perusahaan sebanyak 5.294 orang. Angka itu naik 2,1% dari periode 31 Desember 2024 sebanyak 5.184 orang karyawan (tidak diaudit).
- Pemprov DKI Jakarta Data Ulang Pedagang Eks Barito, Cek Cara Daftar Sentra Fauna
- Emiten Dekapan Prajogo CUAN, BREN hingga BRPT Borong MSCI, Bagaimana Nasib CDIA?
- Babak Baru Restrukturisasi Kimia Farma (KAEF), Lepas 38 Aset Senilai Rp 2,1 T
Direktur Global Digital Niaga, Eric Winarta, menyampaikan pemecatan karyawan dilakukan juga demi menjaga peluang pertumbuhan berkelanjutan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan serta pemegang saham.
Ia juga menyebut restrukturisasi yang dilakukan bersifat permanen. Perseroan tidak menawarkan opsi pengalihan status kerja, kontrak baru, maupun relokasi ke unit usaha lain. Selain itu seluruh karyawan yang terdampak telah menerima paket kompensasi sesuai, bahkan melebihi ketentuan yang diatur dalam peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
“Penyesuaian organisasi yang dilaksanakan pada Oktober 2025 merupakan salah satu langkah efisiensi biaya operasional, selain daripada langkah-langkah efisiensi biaya lainnya yang telah dan akan diimplementasikan oleh perseroan,” tulis Eric dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (6/11).
Tak hanya itu, Eric juga menyebut PHK karyawan itu tidak berdampak pada operasional harian. Pengiriman barang, layanan dukungan bagi penjual (seller support), pemeliharaan sistem IT, serta layanan lainnya disebut tetap berjalan normal.
Demi menekan beban operasional, kata Eric, perusahaan akan mengoptimalkan biaya iklan dan pemasaran melalui penguatan model bisnis omnichannel dan pengembangan ekosistem layanan yang lebih menarik bagi pelanggan. Blibli juga akan meningkatkan otomatisasi proses kerja dan memanfaatkan teknologi untuk mendorong efektivitas dan efisiensi operasional.
“Dengan langkah efisiensi biaya melalui penyesuaian organisasi ini, perusahaan percaya akan memiliki basis beban operasional yang lebih rendah sehingga akan memiliki dampak positif terhadap kinerja kedepan,” ucapnya.
Rencana Jangka Panjang
Adapun untuk rencana keuangan jangka menengah dan panjang, Eric mengatakan perusahaan akan berupaya untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan usaha serta perbaikan kinerja. Misalnya dengan melakukan optimalisasi bauran produk serta memperkuat kerja sama dengan para pemegang merek di seluruh rantai nilai dalam rangka meningkatkan marjin.
Selain itu, emiten grup Djarum itu juga akan melakukan perbaikan struktur biaya, dengan melakukan kegiatan operasi secara lebih efisien dan efektif, termasuk pemanfaatan teknologi terkini yang akan berdampak terhadap penurunan biaya secara keseluruhan.
Perusahaan juga akan memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan untuk memahami pelanggan dengan lebih baik, mempersonalisasi setiap interaksi, dan memberikan inisiatif pemasaran yang lebih terarah dan personal.
Eric mengatakan selainpaket kompensasi terhadap sejumlah karyawan yang terdampak dalam rangka penyesuaian organisasi, perseroan mengaku tidak ada dampak material terhadap aspek keuangan dan aspek hukum, baik saat ini maupun potensi di masa mendatang.
“Lebih jauh, dengan adanya penyesuaian organisasi ini, perseroan akan memiliki basis beban operasional yang lebih rendah sehingga dapat membantu perbaikan kinerja perseroan kedepannya,” ucapnya.



Posting Komentar