P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Ledakan Pabrik Mesiu di Rusia, 24 Tewas dan 157 Luka

Featured Image

Ledakan di Pabrik di Rusia Tewaskan 24 Orang, Operasi Penyelamatan Masih Berlangsung

Ledakan yang terjadi di sebuah pabrik di wilayah Ryazan, Rusia, pada pekan lalu telah mengakibatkan meninggalnya 24 orang dan melukai 157 lainnya. Informasi ini disampaikan oleh pihak berwenang setempat. Dari jumlah korban luka-luka tersebut, sebanyak 103 orang masih menjalani perawatan rawat jalan, sementara operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi kejadian masih terus dilakukan.

Gubernur Ryazan, Pavel Malkov, menyampaikan bahwa ledakan dan kebakaran terjadi di sebuah bengkel pada pagi hari. Kejadian ini dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Rusia, RIA. Menurut pernyataannya, lokasi kejadian adalah toko mesiu milik pabrik Elastik. Awalnya, Malkov mencatat bahwa lima orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka, termasuk akibat pecahan kaca. Dalam waktu singkat, ia memutuskan untuk menetapkan hari berkabung di wilayah tersebut pada Senin.

Kementerian Situasi Darurat Rusia mengonfirmasi bahwa ledakan terjadi pada Jumat di desa Lesnoy, yang berjarak sekitar 250 kilometer di tenggara Moskow. Sebuah kasus pidana telah dibuka atas insiden tersebut, dengan dugaan adanya pelanggaran terhadap "persyaratan keselamatan industri." Informasi ini dilaporkan oleh RIA, merujuk pada pernyataan cabang regional Komite Investigasi Rusia.

Menurut saluran Telegram 112, yang memiliki akses ke sumber-sumber dalam kalangan penegak hukum, ledakan itu diduga dipicu oleh ledakan granat. Selain itu, pabrik tersebut sebelumnya telah menerima beberapa peringatan dari pihak berwenang terkait keselamatan kerja.

Gambar yang dipublikasikan oleh Kementerian Darurat Rusia menunjukkan salah satu aula pabrik yang hancur menjadi puing-puing. Para pejabat menyatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di lokasi tersebut. Badan investigasi utama Rusia juga telah membuka kasus pidana terkait pelanggaran aturan keselamatan industri, yang menunjukkan bahwa ledakan kemungkinan besar tidak disebabkan oleh serangan Ukraina.

Sejak Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 2022, Kyiv telah melakukan serangkaian serangan sabotase terhadap industri dan infrastruktur Rusia. Namun, kecelakaan pabrik yang berakibat fatal bukanlah hal yang jarang terjadi di Rusia. Hal ini disebabkan oleh pelanggaran keselamatan yang terjadi secara kronis akibat pengelolaan yang tidak tepat.

Pada tahun 2021, terjadi ledakan mematikan lainnya di pabrik yang sama, yang menewaskan 17 orang. Akibatnya, beberapa manajer pabrik tersebut dihukum penjara. Kejadian ini menunjukkan bahwa masalah keselamatan kerja di Rusia masih menjadi isu yang serius dan memerlukan perhatian lebih besar dari pihak berwenang.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.