
Masalah Penjualan Gula BUMN yang Tidak Laku Meski Dilelang
Direktur Utama ID Food, Ghimoyo, mengungkapkan bahwa gula produksi BUMN masih sulit terjual meskipun telah dilelang dengan harga terendah. Menurutnya, ID Food sudah menawarkan harga jual gula putih kepada para pedagang dengan nilai terendah, yaitu Rp 14.500 per kilogram. Namun, hingga saat ini, penjualan gula tersebut belum juga berjalan lancar.
Ghimoyo menjelaskan bahwa ID Food merasa terbebani karena para petani juga menjual langsung gula kepada pedagang dengan memberikan masa tempo pembayaran selama 30 hingga 45 hari. Hal ini membuat perusahaan merasa kewalahan karena harus bersaing dengan pihak yang sama.
Ia juga menyebut adanya situasi yang tidak wajar dalam tata niaga gula kristal putih saat ini. Meskipun stok gula produksi dalam negeri masih tersedia sekitar 427 ribu ton, harga di pasar justru terus meningkat. Ini menunjukkan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Selain itu, Ghimoyo menyatakan bahwa gula BUMN tidak laku terjual akibat rembesan gula rafinasi di pasar rumah tangga. “Sampai sekarang kami lelang nggak laku. Nggak ada yang beli,” ujar Ghimoyo dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin, 29 September 2025.
Tantangan dan Permintaan Pemerintah
ID Food kini mendapatkan penugasan dari pemerintah melalui Danantara untuk menyerap gula petani dengan dana sebesar Rp 1,5 triliun. Namun, Ghimoyo menyampaikan bahwa selama stok gula tersimpan, ID Food harus membayar bunga pinjaman sekitar 0,8 persen setiap bulannya. Hal ini menambah beban keuangan perusahaan.
Untuk menghadapi tantangan ini, Ghimoyo meminta agar pemerintah memberikan subsidi bunga dan surat penugasan dalam program stabilisasi harga pangan yang sedang dijalankan perusahaannya. Ia berharap dukungan ini dapat meringankan beban keuangan ID Food dan membantu menstabilkan harga gula di pasar.
Usulan Pengelolaan Komoditas Gula yang Lebih Terpadu
Dalam rapat kerja, Ghimoyo juga mengusulkan agar neraca komoditas gula untuk konsumsi maupun industri dikelola oleh satu lembaga terpusat. Tujuan dari usulan ini adalah untuk memastikan efisiensi koordinasi antar-kementerian/lembaga menjadi lebih efisien dan terintegrasi. Dengan pengelolaan yang lebih terpusat, diharapkan dapat menghindari ketimpangan dan kesenjangan dalam distribusi serta pengawasan gula.
Stok Gula yang Tersedia di Gudang BUMN
Soal stok gula, Ghimoyo menjelaskan bahwa saat ini terdapat 427.859 ton gula yang tersedia di gudang gula BUMN pangan. Stok gula tersebut tersebar di seluruh gudang milik ID Food dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).
Rinciannya, ID Food mengelola sebanyak 202.040 ton gula dan SGN memiliki total 101.940 ton. Sementara itu, terdapat sebanyak 75.251 ton gula milik pedagang yang dititipkan di gudang BUMN pangan. Adapun total gula milik petani yang berada di gudang BUMN adalah 48.628 ton.
Dengan jumlah stok yang cukup besar, perlu adanya strategi yang tepat dalam pengelolaan dan distribusi gula agar tidak terjadi penumpukan dan kerugian bagi perusahaan.
Posting Komentar