P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Perbankan Bantu Pelestarian Budaya Bali di Fashion Week 2025

Featured Image

Kolaborasi Mode dan Sektor Keuangan dalam Bali Fashion Week Day 2

Pada hari Minggu (2/11/2025), acara Dekranasda Bali Fashion Week Day 2 menampilkan kolaborasi yang menarik antara dunia mode dan sektor keuangan. Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, dan berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar.

Tujuh lembaga keuangan di Bali turut serta dalam peragaan busana yang menampilkan koleksi berbahan kain tenun khas Bali. Lembaga-lembaga tersebut antara lain Bank Indonesia Provinsi Bali, Bank Mandiri, BNI, BTN, BPD Bali, BPR Lestari, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mereka menghadirkan konsep yang unik dengan menggabungkan seni tradisional dan inovasi modern.

Pagelaran dengan tema “Wastra Hita Kara” menegaskan bahwa kain tradisional tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki nilai filosofi dan manfaat yang luhur. Dalam acara ini, sebanyak 64 model memperagakan busana dalam tiga kategori utama, yaitu pakaian adat madya yang digunakan setiap Kamis sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018, pakaian kerja kantor, dan busana pesta.

Koleksi yang ditampilkan menunjukkan bagaimana wastra Bali dapat diadaptasi menjadi busana kerja modern tanpa meninggalkan akar budaya lokal. Ini menjadi contoh nyata dari keterlibatan sektor keuangan dalam mendukung pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan industri kreatif daerah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Gusti Ngurah Wiryanata, menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan arah pengembangan mode di Bali yang berpijak pada kearifan lokal. Ia menilai bahwa sektor keuangan memiliki peran besar dalam mendukung pengembangan UMKM dan IKM.

“Seperti inilah tren mode di Bali yang seharusnya. Berakar pada budaya, namun tetap relevan dengan zaman,” ujarnya. Wiryanata menambahkan bahwa Dekranasda Bali Fashion Week 2025 diselenggarakan dalam dua sesi, yakni 1–7 November dan 2–8 Desember. Rangkaian kegiatan ini mencakup Festival Anggrek dan Pasar Kuliner.

Agenda ini menjadi bukti kolaborasi lintas sektor yang berjalan harmonis dan produktif. Wiryanata menegaskan bahwa ajang ini merupakan fashion week pertama di Bali yang digagas oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster. Melalui kegiatan ini, semangat untuk membangkitkan kembali kecintaan terhadap kain tenun Bali terus digelorakan. Selain itu, Bali diharapkan menjadi trendsetter mode berbasis budaya yang dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.