P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

BGTC PCR 2025: Bank Nagari Ajak Gen Z Kelola Keuangan dan Investasi Bijak

Featured Image

Bank Nagari Ajak Mahasiswa Membangun Kebiasaan Keuangan yang Bijak

Di tengah perkembangan pesat teknologi dan digitalisasi, Bank Nagari melalui kegiatan literasi keuangan mengajak generasi muda, terutama mahasiswa, untuk mulai membangun kebiasaan finansial yang lebih bijak sejak dini. Hal ini disampaikan oleh Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Nagari, Tasman, dalam sesi Bisnis Indonesia Goes to Campus (BIGTC) 2025 di Politeknik Caltex Riau (PCR).

Tasman menekankan bahwa langkah pertama untuk berinvestasi adalah memiliki modal yang berasal dari kebiasaan menabung. Ia menjelaskan bahwa banyak mahasiswa Gen Z masih menerima uang saku dari orang tua, sehingga penting bagi mereka untuk belajar mengelola keuangan secara mandiri dan terencana.

“Jika ingin berinvestasi, tentu harus memiliki modal terlebih dahulu. Modal tersebut dimulai dari menabung. Untuk Gen Z, dana yang dikirimkan orang tua perlu dikelola dengan baik agar bisa menjaga keuangan pribadi,” jelasnya.

Aplikasi Digital yang Sesuai dengan Kebutuhan Generasi Muda

Dalam era yang semakin digital, generasi muda cenderung menyukai hal-hal yang praktis dan mudah diakses. Oleh karena itu, Bank Nagari meluncurkan Ollin Super App, sebuah aplikasi perbankan digital yang dirancang khusus untuk memudahkan transaksi anak muda. Fitur-fitur yang lengkap, aman, dan mudah digunakan menjadi daya tarik utama dari aplikasi ini.

“Gen Z senang dengan hal-hal yang simpel. Mereka lebih suka menggunakan uang elektronik dan rekening digital. Pastikan aplikasinya aman dan memiliki fitur yang relevan. Bank Nagari hadir dengan Ollin Super App yang tidak hanya untuk transaksi, tetapi juga mendukung gaya hidup digital mereka,” tambah Tasman.

Memahami Perbedaan Antara Menabung dan Berinvestasi

Selain itu, Tasman juga memberikan edukasi kepada para mahasiswa tentang perbedaan antara menabung dan berinvestasi. Menurutnya, menabung ditujukan untuk kebutuhan jangka pendek dan dana darurat, sedangkan investasi lebih fokus pada pengembangan dana untuk jangka panjang.

“Setelah memiliki modal, jangan asal menaruh semua dana di satu tempat. Prinsipnya, jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang karena risikonya akan makin besar,” pesannya.

Menabung sebagai Bentuk Pendidikan Karakter

Tasman menekankan bahwa kebiasaan menabung bukan hanya sekadar soal keuangan, tetapi juga merupakan bentuk pendidikan karakter. Menurutnya, cara seseorang mengelola keuangan hari ini akan sangat memengaruhi kualitas hidup di masa depan.

“Menabung itu edukasi. Bagaimana kita mau hidup tenang dan berkualitas di masa depan tergantung pada keputusan keuangan yang kita buat hari ini,” tutupnya.

Pentingnya Literasi Keuangan dalam Era Digital

Sesi dari Bank Nagari ini menjadi bagian penting dalam BIGTC 2025 yang mengusung tema penguatan literasi keuangan dan digital bagi mahasiswa Riau. Kegiatan ini berhasil terselenggara berkat dukungan dari berbagai mitra strategis seperti Bank Nagari, Energi Mega Persada, Pertamina Hulu Rokan, PLN UIP Sumbagteng, Bank Indonesia Riau, Riau Petroleum, Bumi Siak Pusako, Telkomsel, Semen Padang, dan BPJS Kesehatan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.